PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN 51 SUNGAI RAYA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan menyelesaikan masalah siswa kelas V SDN 51 Sungai Raya. berdasarkan hasil observasi dan wawancara terdapat permasalahan dalam kelas yaitu kurangnya keterampilan dalam menyelesaikan masalah. Metode penelitian yang digunakan, yaitu quasi experiment design. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pengaruh model Problem Based Learning (PBL), sedangkan variabel terikat (Y) adalah Hasil Belajar Siswa. Populasi yang termasuk dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas V A sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol  di SDN 51 Sungai Raya.Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas  VA ( kelas eksperimen) dan VB (kelas kontrol) SDN 51 Sungai Raya. Teknik yang digunakan untuk penentuan kelas eksperimen dan kontrol  menggunakan nonprobability sampling dengan jenis sampling jenuh. Pada pengumpulan data, peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan Hasil Belajar Siswa kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan kelas control tanpa menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Hal ini ditunjukkan dengan hasil t-test, yaitu  nilai sig 0,313 lebih besar dari taraf signifikansi 5% atau 0.05. hasil rata – rata nilai post-tets kelas eksperimen sebesar 92,03 lebih baik dari hasil rata – rata nilai post-test kelas kontrol, yaitu sebesar 84,00 pada KKM yang ditentukan yaitu 70.

This study aims to examine the influence of the Problem-Based Learning (PBL) model on the problem-solving skills of fifth-grade students at SDN 51 Sungai Raya. Based on the results of observations and interviews, it was found that students had difficulties in problem-solving. The research method used was a quasi-experimental design. The independent variable (X) in this study is the influence of the Problem-Based Learning (PBL) model, while the dependent variable (Y) is students’ problem-solving skills. The population of this study consisted of fifth-grade students, with class VA as the experimental group and class VB as the control group. The sample in this study included students from class VA as the experimental group and class VB as the control group at SDN 51 Sungai Raya. The technique used to determine the experimental and control classes was non-probability sampling with the saturated sampling method. Data collection was carried out after determining the experimental and control classes. The results of the study show a significant difference in problem-solving skills between the experimental class that used the Problem-Based Learning (PBL) model and the control class that did not. This is evidenced by the test result, where the t-count value (12.262) is greater than the t-table value (2.000) at a 5% significance level (0.05). The average post-test score of the experimental class was 92,03 which was higher than the control class’s average post-test score of 84,00. Both scores exceeded the minimum passing grade (KKM) of 70.