IMPLEMENTASI RANGE OF MOTION TERHADAP GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN POST OP FRAKTUR FEMUR DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR

Penulis

  • Tino Tri Akbar Akademi Keperawatan Kesdam I/ BB Pematangsiantar
  • Azis Mangara Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Pematangsiantar

Kata Kunci:

Range Of Motion (ROM), Mobilisasi Fisik, Post Op Fraktur Femur

Abstrak

Pendahuluan Fraktur femur adalah terganggunya transedental jaringan dan hilangnya kontinuitas tulang paha yang ditimbulkan oleh trauma atau energi fisik. Tindakan medis yang biasanya dilakukan adalah pembedahan. Masalah yang sering muncul setelah pasien sadar dari operasi yaitu keterbatasan gerak (hambatan mobilitas). Mobilitas fisik merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, aktif dan teratur. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan dalam mengatasi gangguan mobilisasi adalah latihan Range Of Motion (ROM), untuk memperbaiki atau mempertahankan tingkat kesempurnaan dalam kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Metode : Penelitian ini merupakan studi kasus deskriptif kuantitatif pada dua klien post op fraktur femur, yaitu Tn. A dan Tn. H yang dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar. Intervensi yang diberikan adalah dukungan mobilisasi dengan latihan ROM, diberikan selama 3 hari berturut-turut kepada masing-masing pasien. Evaluasi dilakukan menggunakan format SOAP untuk menilai perubahan rentang gerak klien Hasil : Setelah 3 hari dilakukan implementasi, Tn. A.  dan Tn. H menunjukkan adanya kemajuan dalam mobilisasi, Keduanya juga mengalami peningkatan rentang gerak, penurunan kekakuan. Rentang gerak Tn. A dari 1 menjadi 3 dan Tn. H dari 2 menjadi 3. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa latihan ROM efektif meningkatkan kekuatan otot dan fungsi motorik. Kesimpulan : Implementasi terapi latihan ROM, dilakukan selama tiga hari efektif dilakukan untuk pasien post op fraktur femur. Saran : Implementasi ROM diharapkan dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri keperawatan dalam meningkatkan mobilitas fisik pada klien post op fraktur femur.

Introduction: Femoral fracture is a disruption of transcendental tissue and loss of continuity of the thigh bone caused by trauma or physical energy. The medical action that is usually performed is surgery. The problem that often arises after the patient is conscious from surgery is limited movement (mobility barriers). Physical mobility is a person's ability to move freely, actively and regularly. One of the actions that can be taken to overcome mobilization disorders is Range Of Motion (ROM) training, to improve or maintain the level of perfection in the ability to move joints normally and completely to increase muscle mass and muscle tone.  Method: This study is a quantitative descriptive case study of two post-op femur fracture patients, namely Mr. A and Mr. H who were treated at the Vita Insani Hospital, Pematangsiantar. The intervention that will be given is mobilization support with ROM training, given for 3 consecutive days to each patient. The evaluation was carried out using the SOAP format to assess changes in the client's range of motion  Results: After 3 days of implementation, Mr. A. and Mr. H showed progress in mobilization, both also experienced an increase in range of motion, decreased stiffness. T. A's range of motion from 1 to 3 and Mr. H, from 2 to 3. These results are consistent with previous studies which state that ROM training is effective in increasing muscle strength and motor function.  Conclusion: Implementation of ROM exercise therapy, carried out for three days, is effective for post-op femur fracture patients.

Suggestion : The implementation ROM is expected to be used as an independent nursing intervention to improve physical mobility in post-op femur fracture patients.

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-30