TRANSFORMASI KEPEMIMPINAN DESA: ANALISIS GAYA KEPALA DESA KOLAM DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN
Kata Kunci:
Kepemimpinan Desa, Gaya Kepemimpinan, Pembangunan Desa, Partisipasi Masyarakat, Pelayanan PublikAbstrak
Kepala desa memegang peranan penting dalam menggerakkan pembangunan desa, khususnya dalam aspek kepemimpinan, pengelolaan keuangan, pembangunan infrastruktur, serta pelayanan publik. Artikel ini menganalisis gaya kepemimpinan Kepala Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Metode penulisan yang digunakan adalah studi deskriptif-analitis dengan pendekatan studi kasus berbasis literatur dan observasi kontekstual. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepala desa cenderung menerapkan gaya kepemimpinan demokratis berbasis musyawarah, namun dalam kondisi tertentu menggunakan gaya otoriter untuk mempercepat pengambilan keputusan. Permasalahan utama yang ditemukan meliputi konflik antarwarga, rendahnya partisipasi masyarakat, keterbatasan dalam pengelolaan keuangan desa, keterlambatan pembangunan infrastruktur, serta lambatnya pelayanan publik. Solusi yang ditawarkan mencakup pelatihan kepemimpinan, digitalisasi administrasi, pengawasan keuangan berbasis partisipatif, serta inovasi pelayanan publik. Artikel ini merekomendasikan penerapan model kepemimpinan partisipatif berbasis kearifan lokal untuk memperkuat kemandirian desa dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
The village head plays an important role in driving village development, particularly in terms of leadership, financial management, infrastructure development, and public services. This article analyzes the leadership style of the Village Head of Kolam, Percut Sei Tuan District, in facing various development challenges. The writing method used is a descriptive-analytical study with a case study approach based on literature and contextual observation. The results of the analysis show that the village head tends to apply a democratic leadership style based on deliberation, but in certain conditions uses an authoritarian style to speed up decision-making. The main problems found include conflicts between residents, low community participation, limitations in village financial management, delays in infrastructure development, and slow public services. The solutions offered include leadership training, administrative digitization, participatory financial supervision, and public service innovation. This article recommends the application of a participatory leadership model based on local wisdom to strengthen village independence and encourage sustainable development.


