IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN JAYAWIJAYA PROVINSI PAPUA PEGUNUNGAN
Kata Kunci:
Implementasi, Stunting, Kabupaten JayawijayaAbstrak
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima serta cerdas.Sebanyak 25 kampung dari 20 distrik yang ada di Kabupaten Jayawijaya beresiko stunting, prevalensi stunting di kabupaten ini 29,73% per Agustus tahun 2021. Pemerintah daerah telah mengeluarkan kebijakan melalui Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2019 tentang Percepatan Pencegahan Stunting yang merupakan pedoman pelaksanaan program penanggulangan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan Percepatan Pencegahan stunting.Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi, Interview dan Dokumentasi.Hasil penelitian berdasarkan analisis menggunakan model implementasi kebijakan Muchlis Hamdi. Implementasi program pencegahan stunting di Kabupaten Jayawijaya telah dilakukan melalui berbagai upaya, termasuk penyuluhan gizi, pemberian suplemen gizi kepada ibu hamil dan balita, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, dan promosi praktik pemberian ASI eksklusif. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dalam hal akses terhadap layanan kesehatan, ketersediaan sumber daya, dan partisipasi masyarakat.Produktifitas Kebijakan belum optimal,Capaian kelompok sasaran belum maksimal. Linearitas prosedur,waktu,anggaran,tempat dan pelaksana belum sesuai. Efisiensi Pelaksana,aset,anggaran dan teknologi belum optimal.Sumber daya pelaksana yang berada di tingkat bawah khusunya kader dan sumber daya organisasi pelaksana masih kurang baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kemampuan berkontribusi masyarakat yang minim. Komunikasi dan koordinasi belum optimal, karena masih terdapat ego sektoral dalam pelaksanaannya. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa implementasi program pencegahan stunting di Kabupaten Jayawijaya telah menunjukkan progres positif, namun masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan partisipasi masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat setempat sangat penting untuk mencapai tujuan pencegahan stunting secara efektif di Kabupaten Jayawijaya.