BLUEPRINT ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI PELAYANAN WARGA DISABILITAS ERA SMART GOVERNANCE MENGGUNAKAN THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK (TOGAF) DI DISDUKCAPIL KOTA BANDAR LAMPUNG

Abstrak

Dalam menghadapi pertumbuhan dan kompleksitas urbanisasi di kota-kota besar, konsep smart city atau kota pintar menawarkan solusi potensial melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup. Di Indonesia, khususnya di Kota Bandar Lampung, penerapan smart governance sebagai salah satu dimensi smart city bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan partisipasi publik dalam tata kelola pemerintahan. Smart governance melibatkan penggunaan teknologi untuk memperbaiki administrasi publik, pelayanan publik, dan keterlibatan masyarakat dalam proses pembuatan keputusan. Bandar Lampung, yang mengalami pertumbuhan penduduk pesat, telah mengadopsi visi dan misi yang sejalan dengan konsep smart city dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Penerapan smart governance di kota ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik dan efektivitas pemerintahan, sejalan dengan Peraturan Presiden No. 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Meskipun demikian, terdapat tantangan dalam implementasinya, terutama terkait dengan kualitas sumber daya manusia dan modal sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi dan implementasi smart governance di Bandar Lampung, menilai sejauh mana penerapannya telah mempengaruhi tata kelola kota dan mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul. Evaluasi ini penting untuk meningkatkan pengembangan smart governance di masa depan, memastikan bahwa penerapan teknologi informasi dan komunikasi mendukung pencapaian visi kota yang cerdas, inovatif, dan berkelanjutan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam strategi smart city di Bandar Lampung..