PREVALENSI RESIKO DAN KEJADIAN JATUH PADA PASIEN LANSIA DI PELAYANAN KESEHATAN: ANALISIS BERDASARKAN USIA, PENYAKIT, JENIS KELAMIN WAKTU DAN KEJADIAN JATUH

Abstrak

World Health Organization (WHO), melaporkan bahwa sekitar 28-35% lansia di atas 65 tahun mengalami jatuh setiap tahunnya, angka ini meningkat menjadi 32-42% pada kelompok usia di atas 70 tahun. Jatuh, terutama pada pasien yang lebih tua, merupakan masalah kesehatan yang signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kejadian jatuh dan resiko jatuh pada pasien lansia yang rawat inap di rumah sakit berdasarkan umur, usia, jenis kelamin, dan penyakit. Penelitian ini menggunakan review literatur. Dari hasil 8 jurnal yang tercantum diatas, penulis menyimpulkan bahwa metode yang banyak digunakan adalah deskriptif dan retrospektif, populasi pada pasien lansia, penelitian yang dilakukan di berbagai negara seperti Indonesia, Polandia, Brazil. Berdasarkan analisis data yang ada, dapat disimpulkan bahwa faktor usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, dan waktu kejadian berkontribusi signifikan terhadap risiko jatuh pada lansia .WHO mengkategorikan lansia kedalam tiga kategori yaitu, usia lanjut (60-70 tahun), usia tua (75-89 tahun) dan usia sangat lanjut (>90 tahun), dalam hasil penelitian lansia yang mengalami jatuh pada usia 60 tahun di masukan kedalam kategori usia lanjut (60-70) tahun, usia 75 tahun masuk ke dalam kategori usia tua (75-89) tahun dan usia 90 tahun di masukan ke kategori usia sangat lanjut (>90), dan kebanyakan kejadian jatuh pada kalangan perempuan dengan riwayat penyakit yang diderita seperti hipertensi, diabetes dan sebagainya, adapun beberapa hasil penelitian berdasarkan waktu dan kejadian jatuh terjadi pada malam hari, dan kejadian jatuh pada lansia di tempat tidur.