STRATEGI MEMBANGUN BUDAYA INTEGRITAS MELALUI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI ERA DIGITAL

Penulis

  • Ratih Saryani Universitas Bandar Lampung
  • Afifah Dwikirani Universitas Bandar Lampung
  • Muhammad Agung Universitas Bandar Lampung
  • Reja Anjaya Universitas Bandar Lampung
  • Intan Nurina Seftiniara Universitas Bandar Lampung

Kata Kunci:

Pendidikan Anti Korupsi, Integritas, Era Digital, Kolaborasi, Teknologi, Pemberantasan Korupsi

Abstrak

Pendidikan anti korupsi di era digital memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk budaya integritas dan mencegah praktik korupsi di masyarakat. Artikel ini membahas tentang peran pendidikan dalam membangun integritas, tantangan yang dihadapi di era digital, serta pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan individu untuk menciptakan masa depan yang bebas korupsi. Pendekatan studi literatur digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai referensi terkait dengan pendidikan anti korupsi dan teknologi. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun era digital memberikan peluang untuk mempercepat penyebaran informasi dan edukasi, tantangan seperti kesenjangan digital, disinformasi, dan literasi teknologi yang rendah tetap menjadi hambatan besar. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai pihak sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pendidikan anti korupsi. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan memastikan akses yang merata, diharapkan generasi muda dapat dibekali dengan nilai-nilai antikorupsi yang kuat. Kolaborasi ini menjadi kunci utama untuk membentuk masa depan yang bebas korupsi dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan transparan.

Anti-corruption education in the digital era plays a crucial role in shaping a culture of integrity and preventing corruption practices in society. This article discusses the role of education in building integrity, the challenges faced in the digital era, and the importance of collaboration between the government, educational institutions, the private sector, civil society organizations, and individuals to create a corruption-free future. A literature study approach was used to gather and analyze various references related to anti-corruption education and technology. The analysis reveals that while the digital era offers opportunities to accelerate the dissemination of information and education, challenges such as the digital divide, misinformation, and low technological literacy remain significant obstacles. Therefore, cross-sector collaboration involving various parties is essential to improve the effectiveness of anti-corruption education. By utilizing digital technology and ensuring equitable access, it is hoped that the younger generation can be equipped with strong anti-corruption values. This collaboration is the key to shaping a corruption-free future and creating a more just and transparent society.

Unduhan

Diterbitkan

2024-11-29