ANALISIS PADA SISTEM MATRILIANISME DALAM HUKUM ADAT MINANGKABAU TERHADAP TINJAUAN FILSAFAT HUKUM

Abstrak

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami analisis pada sistem matrilianisme dalam hukum adat minangkabau terhadap tinjauan filsafat hukum, mengidentifikasi akibat hukum dalam analisis pada sistem matrilianisme dalam hukum adat minangkabau terhadap tinjauan filsafat hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memahami analisis pada sistem matrilianisme dalam hukum adat minangkabau terhadap tinjauan filsafat hukum karena adanya perubahan dalam sistem dan nilai-nilai tradisional, di mana fungsi dan peran mamak dan ayah dalam keluarga semakin mengalami pergeseran. Nilai-nilai ini menunjukkan bahwa meskipun masyarakat Minangkabau mengedepankan sistem matrilineal, pada masa kini, peran perempuan dan laki-laki dalam keluarga semakin setara, meskipun masih ada ketegangan dalam pengelolaan harta pusaka. Akibat hukum dalam analisis pada sistem matrilianisme dalam hukum adat minangkabau terhadap tinjauan filsafat hukum disebabkan oleh pewarisan harta dan tanah, posisi perempuan dalam masyarakat, hubungan sosial dan keluarga.

The purpose of this paper is to understand the analysis of the matrilineal system in Minangkabau customary law from the perspective of legal philosophy, to identify the legal consequences of the analysis of the matrilineal system in Minangkabau customary law from the perspective of legal philosophy. The results of the study indicate that understanding the analysis of the matrilineal system in Minangkabau customary law from the perspective of legal philosophy is due to changes in the traditional system and values, where the functions and roles of mothers and fathers in the family are increasingly shifting. These values show that although Minangkabau society prioritizes the matrilineal system, today, the roles of women and men in the family are increasingly equal, although there is still tension in the management of inheritance. The legal consequences of the analysis of the matrilineal system in Minangkabau customary law from the perspective of legal philosophy are caused by the inheritance of property and land, the position of women in society, social and family relations.