KEDUDUKAN HADIS DALAM AJARAN ISLAM DAN RELEVANSINYA PADA JUAL BELI SALAM DI KEUANGAN SYARIAH
Kata Kunci:
Kedudukan Hadist, Sistem Ekonomi Islam, Jual Beli SalamAbstrak
Hadis memiliki peran sentral dalam ajaran Islam sebagai penjelas dan pelengkap Al-Qur'an, terutama dalam aspek-aspek yang membutuhkan rincian lebih lanjut. Salah satu aspek penting yang diatur melalui hadis adalah jual beli salam, sebuah bentuk transaksi yang melibatkan pembayaran di muka untuk barang yang diserahkan di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan hadis dalam ajaran Islam serta relevansinya dalam pengaturan jual beli salam di sektor keuangan syariah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Pendekatan ini dilakukan melalui kajian literatur yang mencakup sumber primer, seperti Al-Qur'an dan hadis, serta sumber sekunder berupa karya ilmiah, termasuk jurnal dan buku yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis memberikan pedoman rinci mengenai jual beli salam, termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi agar transaksi ini sah dan sesuai prinsip syariah, seperti kejelasan dalam harga, kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan. Selain itu, hadis juga menekankan pentingnya kejujuran dan saling percaya antara penjual dan pembeli, sehingga keberkahan dalam transaksi dapat terwujud. Kesimpulannya, hadis memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam sebagai panduan praktis untuk mengimplementasikan nilai-nilai syariah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam transaksi keuangan seperti jual beli salam. Relevansi hadis dalam konteks ini semakin mengukuhkan peran syariah sebagai sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan.
Hadith has a central role in Islamic teachings as an explanatory and complementary to the Qur'an, especially in aspects that require further details. One of the important aspects regulated through hadith is the buying and selling of salam, a form of transaction that involves an upfront payment for goods that are handed over at a later date. This study aims to analyze the position of hadith in Islamic teachings and its relevance in the regulation of buying and selling greetings in the Islamic financial sector. This study uses a qualitative method with a descriptive-analytical approach. This approach is carried out through a literature review that includes primary sources, such as the Qur'an and hadith, as well as secondary sources in the form of scientific works, including journals and books relevant to the research topic. The results of the study show that the hadith provides detailed guidelines regarding the buying and selling of salam, including the conditions that must be met in order for this transaction to be legal and in accordance with sharia principles, such as clarity in price, quality, quantity, and delivery time. In addition, the hadith also emphasizes the importance of honesty and mutual trust between sellers and buyers, so that blessings in transactions can be realized. In conclusion, hadith has a very important position in Islamic teachings as a practical guide to implement sharia values in various aspects of life, including in financial transactions such as buying and selling salam. The relevance of hadith in this context further strengthens the role of sharia as a fair and sustainable economic system.