ANALISIS ADOPSI E-PAYMENT TERHADAP PREFERENSI PENGGUNAAN TRANSPORTASI PUBLIK DI INDONESIA
Kata Kunci:
E-Payment, Preferensi, Transportasi Publik, IndonesiaAbstrak
Seiring dengan semakin kuatnya ekosistem digital di Indonesia, meningkat pula segala bentuk transaksi dengan memanfaatkan media digital. Salah satu bentuk transaksi digital yang semakin banyak digunakan adalah e-payment untuk penggunaan transportasi publik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap adopsi e-payment terhadap preferensi penggunaan transportasi publik di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari hasil penelusuran dan pengatamatan digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi e-payment telah berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan jumlah pengguna transportasi publik di Indonesia. Setelah mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 pada 2020-2021, jumlah penumpang KRL, MRT, dan moda transportasi lainnya mulai meningkat kembali pada 2022-2024, seiring dengan semakin luasnya integrasi sistem pembayaran digital seperti kartu e-money, QRIS, dan dompet digital. Kemudahan transaksi yang ditawarkan oleh e-payment, seperti menghilangkan kebutuhan uang tunai, mempercepat proses pembayaran, serta adanya insentif seperti cashback dan diskon tarif, telah meningkatkan daya tarik transportasi umum. Dengan dukungan kebijakan pemerintah seperti Buy The Service (BTS) dan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT), e-payment semakin berperan dalam membangun sistem transportasi publik yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan. Meski demikian, tantangan seperti keamanan data, kesenjangan infrastruktur digital, serta kebiasaan masyarakat yang masih terbiasa dengan pembayaran tunai perlu terus diatasi.
As Indonesia's digital ecosystem strengthens, all forms of transactions utilizing digital media are also increasing. One of the most widely used digital transaction methods is e-payment for public transportation in Indonesia. This study aims to analyze the adoption of e-payment in relation to public transportation usage preferences in Indonesia. The research employs a descriptive qualitative approach, with data obtained through digital searches and observations. The findings indicate that the adoption of e-payment has significantly contributed to the increase in public transportation users in Indonesia. After experiencing a decline due to the COVID-19 pandemic in 2020–2021, the number of passengers using KRL, MRT, and other transportation modes began to rise again from 2022 to 2024, in line with the expanding integration of digital payment systems such as e-money cards, QRIS, and digital wallets. The convenience offered by e-payment, such as eliminating the need for cash, speeding up payment processes, and providing incentives like cashback and fare discounts, has enhanced the attractiveness of public transportation. With government support through policies like Buy The Service (BTS) and the National Non-Cash Movement (GNNT), e-payment continues to play a crucial role in building a more modern, efficient, and sustainable public transportation system. However, challenges such as data security, digital infrastructure gaps, and the public's habit of using cash payments still need to be addressed.