ANALISIS PENGARUH HUBUNGAN SUHU CAHAYA MATAHARI TERHADAP TEGANGAN LISTRIK DAN TEKANAN GAS YANG DIHASILKAN PADA PROTOTYPE STASIUN PENGISIAN GAS HIDROGEN UNTUK KENDARAAN FUEL CELL
Kata Kunci:
fuel cell, hidrogen, stasiun pengisian gas, otomotif, climate changeAbstrak
Upaya untuk mewujudkan kendaraan yang memiliki efisiensi tinggi, serta tidak menimbulkan gas buang yang berpolutan sudah menjadi subjek penelitian yang semakin banyak dikembangkan oleh berbagai perusahaan industri otomotif. Ditambah dengan isu perubahan iklim (climate change) yang akhirnya mendesak berbagai inovasi kendaraan untuk segera mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi, membuat berbagai kemajuan di bidang otomotif untuk mencari pengganti bahan bakar untuk menggerakan mesin seperti listrik, sistem hybrid, dan yang paling terbaru adalah penggunaan fuel cell. Penelitian dilakukan di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (PUSPIPTEK) Tangerang dengan tujuan untuk menganalisis, mengkaji, dan merancang sistem pengisisan gas (refuelling station gas hydrogen). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode deskriptif- eksperimental dengan uji variable suhu cahaya matahari terhadap tegangan listrik yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stasiun sistem pengisian gas hidrogen memiliki sistem pengisian yang lebih praktis dalam mengisi bahan bakar untuk kendaraan fuel cell dibandingkan dengan tabung hidrogen pada umumnya. Hubungan antar variabel suhu cahaya matahari berbanding lurus dengan naiknya tegangan listrik pada baterai. Variabel suhu cahaya matahari dan tegangan listrik berpengaruh pada naiknya tekanan gas yang dihasilkan. Namun, sistem penyimpanan tekanan gas sudah disetting agar tidak melebihi kapasitas maksimum. Bagaimanapun, sistem kendaraan yang menggunakan fuel cell sebagai penyalur tenaga menuju mesin (engine) hanya mengeluarkan air sebagai hasil akhir proses pembakaran. Tentu, dengan emisi buang yang hanya berupa air, akan menjadikan kendaraan dengan tenaga hidrogen ini kendaraan ramah lingkungan. Meskipun penerapannya di pasar otomotif dunia kendaraan dengan fuel cell ini masih terbatas, namun perkembangan lebih lanjut pada kendaraan dengan fuel cell akan membuat solusi pembaruan dalam menekan tingginya pemakaian minyak bumi sebagai gerakan Save The Earth pada isu perubahan iklim (climate change).