ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS) PENGGUNAAN PENGOBATAN PENYAKIT PARKINSON DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA, SKRIPSI, FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS DUTA BANGSA
Kata Kunci:
Parkinson, Efektivitas Biaya, ACER, Trihexyphenidil, Levodopa, FarmakoekonomiAbstrak
Parkinson’s disease is a progressive neurodegenerative disorder characterized by motor and non-motor symptoms, significantly affecting patients’ quality of life and imposing an economic burden. This study aims to analyze the cost-effectiveness of pharmacological therapy for Parkinson’s patients at Dr. Arif Zainudin Regional Mental Hospital, Surakarta, in the 2025 period.This research uses a descriptive quantitative non-experimental design with a retrospective approach. The sampling technique employed is purposive sampling, based on specific inclusion and exclusion criteria determined by the researcher. Data were obtained from outpatient medical records. Effectiveness was measured using clinical parameters such as treatment duration and the number of medications used, while costs were calculated based on total direct medical expenses. Data were analyzed using the Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER).Based on the cost-effectiveness analysis, trihexyphenidyl had an ACER of approximately IDR 2,442.05 per day with a 48% success rate, while Leparson had an ACER of IDR 2,546.39 per day with a 45% success rate. It can be concluded that trihexyphenidyl is more cost-effective than Leparson. This study is expected to serve as a reference for rational therapy selection and pharmaceutical budget management in hospitals.
Penyakit Parkinson merupakan gangguan neurodegeneratif progresif yang ditandai dengan gejala motorik dan non-motorik serta berdampak signifikan terhadap kualitas hidup pasien dan beban ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas biaya (Cost-Effectiveness Analysis) dari penggunaan terapi pengobatan pada pasien Parkinson di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif Zainudin Surakarta periode 2025. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif non-eksperimental dengan pendekatan retrospektif, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Data diperoleh dari rekam medis pasien rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis efektivitas dihitung berdasarkan parameter klinis berupa lama rawat jalan dan jumlah obat yang digunakan, sementara biaya dihitung dari total biaya medis langsung. Pengolahan data dilakukan menggunakan rasio ACER (Average Cost-Effectiveness Ratio). Berdasarkan perhitungan nilai CEA, trihexyphenidil memiliki nilai ACER sekitar Rp.2.442,05 per harinya dengan jumlah persentase keberhasilan yakni 48%. Sedangkan untuk leparson memiliki nilai ACER di angka Rp.2.546,39 per hari dengan tingkat keberhasilan 45%. Dapat disimpulkan bahwa trihexyphenidil lebih cost-effectiveness dibandingkan dengan leparson. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan terapi rasional dan pengelolaan anggaran farmasi rumah sakit.