HUBUNGAN PELAYANAN INFORMASI OBAT DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Kata Kunci:
DM, Kepatuhan Minum Obat, PIO, PKU Muhammadiyah, MMAS-8Abstrak
Diabetes Melitus Tipe II merupakan penyakit kronis yang yang prevalensinya terus meningkat dan membutuhkan pengobatan jangka panjang serta kepatuhan yang tinggi dari pasien untuk mencegah komplikasi serius, seperti gagal ginjal, penyakit kardiovaskular, dan neuropati. Namun, kenyataannya tingkat kepatuhan minum obat pada pasien diabetes masih tergolong rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi adalah melalui pemberian pelayanan informasi obat (PIO) oleh tenaga kefarmasian, yang berperan penting dalam memberikan edukasi terkait cara penggunaan obat, efek samping, hingga pentingnya keteraturan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelayanan informasi obat dengan tingkat kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe II di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang melibatkan 84 responden yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui dua jenis kuesioner, yaitu Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) untuk mengukur kepatuhan, dan kuesioner pelayanan informasi obat dengan skala Likert untuk menilai kualitas PIO yang diterima. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menerima pelayanan informasi obat dalam kategori baik (91,7%) dan memiliki tingkat kepatuhan minum obat yang tinggi (88,1%). Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pelayanan informasi obat dengan kepatuhan minum obat (p = 0,001). Temuan ini menegaskan bahwa pelayanan informasi obat yang optimal dapat menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien, sehingga sangat disarankan untuk memperkuat peran apoteker dalam memberikan edukasi rutin kepada pasien, khususnya penderita penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe II.
Type II diabetes mellitus is a chronic disease whose prevalence continues to increase and requires long-term treatment and high compliance from patients to prevent serious complications, such as kidney failure, cardiovascular disease, and neuropathy. However, the reality is that the level of medication adherence in diabetic patients is still relatively low. One of the efforts that can be made to improve patient adherence to therapy is through the provision of drug information services (PIO) by pharmaceutical personnel, who play an important role in providing education related to how to use drugs, side effects, and the importance of taking medication regularly. This study aims to determine the relationship between drug information services and the level of compliance with taking medication in patients with type II diabetes mellitus at PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital. This study was a quantitative study with a cross-sectional design involving 84 respondents selected based on inclusion criteria. Data were collected through two types of questionnaires, namely the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) to measure adherence, and a Likert-scale drug information service questionnaire to assess the quality of PIO received. Data were analyzed using the Chi-Square test to see the relationship between variables. The results showed that the majority of respondents received drug information services in the good category (91.7%) and had a high level of medication adherence (88.1%). Statistical analysis showed a significant relationship between drug information services and medication adherence (p = 0.001). This finding confirms that optimal drug information services can be an important factor in improving patient compliance, so it is highly recommended to strengthen the role of pharmacists in providing routine education to patients, especially those with chronic diseases such as type II diabetes mellitus.