IMPLEMENTASI METODE TARTIL DALAM KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA BAITURRAHIM KAYONG UTARA
Kata Kunci:
Metode Tartil, Media Audiovisual, Membaca Al-Qur’anAbstrak
Kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik dan benar merupakan indikator keberhasilan pendidikan agama Islam di tingkat dasar. Namun, di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Baiturrahim Kayong Utara, masih ditemukan siswa yang kesulitan membaca Al-Qur’an sesuai kaidah tajwid dan makhraj. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi metode tartil dan dampaknya terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa pada tahap prasiklus, nilai rata-rata kemampuan membaca siswa hanya 61,48% (kategori kurang). Setelah penerapan metode tartil berbantu media audiovisual pada siklus II, nilai rata-rata meningkat menjadi 78,22% (kategori baik), dengan peningkatan signifikan pada keaktifan siswa dan peran guru dalam pembelajaran. Temuan ini menunjukkan bahwa metode tartil dengan dukungan media audiovisual efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Penelitian ini merekomendasikan penerapan metode serupa secara lebih luas dalam pendidikan Al-Qur’an untuk hasil pembelajaran yang lebih optimal.
The ability to read the Qur'an correctly is a key indicator of the success of Islamic religious education at the elementary level. However, at Madrasah Ibtidaiyah Swasta Baiturrahim Kayong Utara, many students still struggle to read the Qur'an in accordance with proper tajwid and makhraj rules. This study aims to analyze the implementation of the tartil method and its impact on improving students' Qur'an reading skills. The research used observation, interviews, and documentation techniques. Results showed that in the pre-cycle phase, the average reading ability score was only 61.48% (categorized as poor). After implementing the tartil method supported by audiovisual media in the second cycle, the average score increased significantly to 78.22% (categorized as good), along with notable improvements in student engagement and teacher classroom management. These findings indicate that the tartil method, when combined with audiovisual media, is effective in enhancing students’ ability to read the Qur'an. This study recommends broader application of this method in Qur'an learning to achieve better educational outcomes.