MENINGKATKAN KOGNITIF LANSIA MELALUI TERAPI LIFE REVIEW BERMAIN ULAR TANGGA DI PUSAT LAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PARE-PARE TAHUN 2020
Kata Kunci:
Fungsi Kognitif, Terapi Kognitif, Bermain Ular Tangga, LansiaAbstrak
Penurunan fungsi kognitif umumnya dialami lansia sebagai akibat dari proses penuaan. Dampak dari penurunan fungsi kognitif ini akan menyebabkan keterbatasan dalam melaksanakan aktivitas fungsional (Mongosidi, R.,2013). Kecelakaan - kecelakaan kecil dapat terjadi akibat penurunan kewaspadaan, dan rasa cemas serta ketakutan dapat meningkat akibat gangguan orientasi. Kemampuan berpikir, daya ingat, dan pemecahan masalah yang berkurang menyebabkan lansia kesulitan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, bahkan dalam aktivitas rutin yang sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah (Kusumowardani,A.,2017) Terapi kognitif yang digunakan peneliti yaitu jenis life reviewe terapi yang dimodifikasi dengan permainan ular tangga dan didesain dalam bentuk papan catur. Jenis penelitian adalah Pre Experiment Design dengan metode One Group Pre-testpost-test design. Populasi penelitian adalah semua Lansia yang tinggal dipanti dengan jumlah sampel 42 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, sesuai kriteria, yaitu lansia yang mengalami gangguan kognitif. Instrument yang digunakan untuk menilai fungsi kongnitif menggunakan Mini-Mental State Examination (MMSE). MMSE digunakan untuk menguji aspek kognitif yang terdiri dari fungsi mental: orientasi, registrasi, perhatian, kalkulasi, mengingat kembali, dan kemampuan bahasa. Fungsi kognitif dikatakan normal jika nilai yang diperoleh adalah 24-30, dikatakan gangguan ringan jika nilai yang diperoleh adalah 17-23, dan dikatakan gangguan berat jika nilai yang diperoleh adalah 0-16 (Surnaryo, 2017). untuk terapi kognitifnya peneliti menggunakan permainan ular tangga yang terbuat dari papan catur yang sudah dimodifikasi dengan mencantumkan kegiatan atau peristiwa yang dialami lansia. Pengumpulan data dilakukan secara langsung, mengingat situasi saat penelitian sedang pandemi COVID-19 maka peneliti melaksanakan penelitian ini sesuai dengan protokol kesehatan. Hasil penelitain disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan naratif Data dianalisis dengan uji statistic uji t berpasangan dengan nilai kemaknaan α = 0,05. Sehingga dapat dilihat apakah ada pengaruh dari permainan dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia. Hasil uji statistik menggunakan uji t berpasangan, diperoleh nilai p=0,000 dengan nilai α=0,05 yang bermakna nilai p Hasil ini juga didukung dengan data sebelum diberikan intervensi memiliki rerata dengan jumlah 16,57 dan simpang baku 3,125 dengan nilai terendah 6 dan nilai tertinggi 23. Setelah diberikan intervensi, dari 42 responden memiliki rerata dengan jumlah 23,98 dan simpang baku 4.431 dengan nilai terendah 13 dan nilai tertingi 30. Yang artinya ada peningkatan nilai fungsi kognitif dengan selisih 7,41. sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi kognitif dengan bermain ular tangga secara rutin dapat meningkatkan kognitif lansia.
The decline in cognitive function is generally experienced by the elderly as a result of the aging process. The impact of this decline in cognitive function will cause limitations in carrying out functional activities (Mongosidi, R., 2013). Minor accidents can occur as a result of decreased alertness, and anxiety and fear can increase due to impaired orientation. The reduced ability to think, memory, and problem solving causes the elderly to have difficulty carrying out daily activities, even in routine activities that previously could be done easily (Kusumowardani, A., 2017) Cognitive therapy used by researchers is a type of life reviewe therapy that modified with the game of snakes and ladders and designed in the form of a chess board. This type of research is the Pre Experiment Design with the One Group Pre-test post-test design method. The research population is all elderly who live in an institution with a total sample of 42 respondents who were selected using purposive sampling technique, according to the criteria, namely the elderly with cognitive impairment. The instrument used to assess the connitive function uses Mini-Mental State Examination (MMSE). MMSE is used to test cognitive aspects consisting of mental functions: orientation, registration, attention, calculation, recall, and language skills. Cognitive function is said to be normal if the value obtained is 24-30, it is said to be mild if the value obtained is 17-23, and it is said to be severe if the value obtained is 0-16 (Surnaryo, 2017). For cognitive therapy, researchers used a game of snakes and ladders made of chess boards that had been modified to include activities or events experienced by the elderly. Data collection was carried out directly, considering the situation when the study was in the COVID-19 pandemic, the researchers carried out this research in accordance with health protocols. The results of the study were presented in the form of a frequency distribution and narrative. Data were analyzed using the paired t-test statistic with a significance value of α = 0.05. So that it can be seen whether there is an effect of play in improving cognitive function in the elderly. The results of statistical tests using the paired t test, obtained a value of p = 0.000 with a value of α = 0.05, which means that the p value. the number of 16.57 and the standard deviation of 3.125 with the lowest value of 6 and the highest value of 23. After being given the intervention, out of 42 respondents had a mean of 23.98 and a standard deviation of 4.431 with the lowest value of 13 and the highest value of 30. Which means that there is an increase in the value of the function cognitive with a difference of 7.41. So it can be concluded that cognitive therapy by playing snake and ladder regularly can improve the cognitive in the elderly.