IMPLEMENTASI ALAT PENGERING JAGUNG PASCA PANEN MENGGUNAKAN MINI BOILER

Abstrak

ABSTRAK

Pada saat ini proses pengeringan jagung masih melakukan secara biasa yaitu dengan melakukan pengeringan ditempat terbuka dengan mengandalkan sinar pada matahari untuk mendapatkan kualitas jagung yang baik, ketika pada saat mendung ataupun musim penghujan maka proses pengeringan serta produksi pada jagung tidak dapat terlaksana oleh sebab itu kondisi jagung yang lembab rentan terkontaminasi oleh jamur dan bakteri. Melihat kondisi pengeringan tersebut  kurang efektif maka saat ini kami mahasiswa Teknik Mesin D-IV Program Studi Produksi dan Perawatan berinisiatif untuk membuat alat alternatif pengering jagung menggunakan mini boiler dengan memanfaat kan uap panas bersuhu sekitar 60℃ sampai dengan 70℃ dengan tekanan uap panas 3-4 bar yang telah di kompres dan dialirkan kedalam ruang pengering agar petani jagung tidak ketergantungan pada sinar matahari sehingga proses pengeringan dan produksi pada jagung pasca panen tetap terlaksana dan permintaan pasar dapat terpenuhi sesuai keinginan. 

ABSTRACT

Currently, the process of drying corn is still carried out in the normal way, namely by drying it in an open place by relying on sunlight to get good quality corn. When it is cloudy or rainy season, the drying process and production of corn cannot be carried out, therefore the condition of the corn Humid areas are susceptible to contamination by fungi and bacteria. Seeing that the drying conditions were less effective, currently we, D-IV Mechanical Engineering students from the Production and Maintenance Study Program, took the initiative to make an alternative corn dryer using a mini boiler by utilizing hot steam with a temperature of around 60℃ to 70℃ with a hot steam pressure of 3- 4 bars that have been compressed and flowed into the drying room so that corn farmers are not dependent on sunlight so that the post-harvest corn drying and production process continues to be carried out and market demand can be met as desired.