PERKEMBANGAN PRAKTIK PERIBADAHAN MAJELIS AN-NADZIR SEBAGAI SEBUAH GERAKAN KEAGAMAAN BARU (2006-2021)

Penulis

  • AM. Alfauzan Nuryadin Universitas Negeri Makassar
  • Syamsu Kamaruddin Universitas Negeri Makassar
  • A. Octamaya Tenri Awaru Universitas Negeri Makassar

Kata Kunci:

Majelis An-Nadzir, Praktik Peribadahan, Gerakan Keagamaan Baru

Abstrak

This article attempts to look at the worship practices carried out by Majelis An-Nadzir (the An-Nadzir congregation) in Kel. Romanglompoa, Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa. The author uses a time limit starting in 2006 when many members of the An-Nadzir congregation migrated to Kab. Gowa, and the deadline for completion is in 2021 because the research was carried out in that year and the An-Nadzir congregation still exists. By using historical methodology, this article has succeeded in revealing when the An-Nadzir congregation carried out worship practices and what is different about these practices compared to Muslims in general. It is known that the An-Nadzir congregation has a central figure, namely K.H. Syamsuri Abdul Majid, who provided teachings about the procedures for worship which are now carried out by his followers. The differences in worship practices that take place within the An-Nadzir congregation include: (1) prayer; (2) azan (a call to prayer); (3) a series of Friday sermons; (4) dhikr lathiful akbar; and (5) determining the Islamic hijrah calendar.

Artikel ini berusaha untuk melihat praktik peribadahan yang dilakukan Majelis An-Nadzir yang ada di Kel. Romanglompoa, Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa. Penulis menggunakan batasan waktu mulai pada tahun 2006, ketika banyak jama’ah An-Nadzir bermigrasi ke Kab. Gowa, dan batas waktu selesai pada tahun 2021, karena penelitian dilakukan di tahun tersebut dan Majelis An-Nadzir masih tetap eksis. Dengan menggunakan metodologi sejarah, artikel ini berhasil mengungkap sejak kapan Majelis An-Nadzir melakukan praktik peribadahan dan apa saja yang berbeda dari praktik-praktik tersebut dibanding Umat Islam pada umumnya. Diketahui bahwasanya Majelis An-Nadzir memiliki tokoh sentral, yakni K.H. Syamsuri Abdul Majid, yang memberikan pengajaran-pengajaran tentang tata cara beribadah yang kini dijalankan oleh pengikutnya. Perbedaan praktik peribadahan yang berlangsung dalam internal Majelis An-Nadzir mencakup: (1) salat; (2) azan; (3) rangkaian khutbah jumat; (4) dzikir lathiful akbar; hingga (5) penentuan penanggalan hijriyah.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-31