PERAN REFLEKSI DIRI SEBAGAI MEDIATOR HUBUNGAN KETERBUKAAN EMOSIONAL DAN KESEJAHTERAAN MENTAL DALAM KONSELING HUMANISTIK

Penulis

  • Aulia Nurjannah IAIN CURUP
  • Dina Hajja Ristianti IAIN CURUP
  • Beni Azwar IAIN CURUP
  • Sumarto IAIN CURUP

Kata Kunci:

Keterbukaan Emosional, Refleksi Diri, Kesejahteraan Mental, Konseling Humanistik, Konseling kelompok, konseling individu, Emotional Openness, Self-Reflection, Mental Well-Being, Humanistic Counseling, Group Counseling, Individual Counseling

Abstrak

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran refleksi diri sebagai mediator dalam hubungan antara keterbukaan emosional dan peningkatan kesejahteraan mental dalam konteks konseling kelompok dan individu humanistik. Pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional digunakan untuk mengeksplorasi hubungan ini. Data dikumpulkan dari 220 partisipan yang telah mengikuti sesi konseling humanistik, baik kelompok maupun individu, melalui survei yang mencakup skala keterbukaan emosional, refleksi diri, dan kesejahteraan mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan emosional memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kesejahteraan mental (β = 0.45, p < 0.001). Selain itu, refleksi diri ditemukan memediasi hubungan antara keterbukaan emosional dan kesejahteraan mental (indirect effect β = 0.18, p < 0.01). Temuan ini mendukung teori bahwa keterbukaan emosional dan refleksi diri adalah komponen kunci dalam proses terapeutik yang efektif. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menekankan pentingnya keterbukaan emosional dan refleksi diri dalam meningkatkan kesejahteraan mental. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian dan praktik konseling yang lebih mendalam.

ABSTRACT

This study aims to examine the role of self-reflection as a mediator in the relationship between emotional openness and enhanced mental well-being in the context of humanistic group and individual counseling. A quantitative approach with a cross-sectional research design was employed to explore this relationship. Data were collected from 220 participants who had attended humanistic counseling sessions, both group and individual, through surveys encompassing scales of emotional openness, self-reflection, and mental well-being. The results indicated that emotional openness has a positive and significant relationship with mental well-being (β = 0.45, p < 0.001). Additionally, self-reflection was found to mediate the relationship between emotional openness and mental well-being (indirect effect β = 0.18, p < 0.01). These findings support the theory that emotional openness and self-reflection are key components in an effective therapeutic process. Overall, the results of this study emphasize the importance of emotional openness and self-reflection in enhancing mental well-being. This research is expected to serve as a foundation for further research and practice in counseling in the future.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-31