PERAN VISUM ET REVERTUM DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN

Penulis

  • Sehati Giawa Tjut nyak Dien
  • Khairul Naim SH.HM Tjut nyak Dien
  • :Mospa Darma SE.SH.M.kn Tjut nyak Dien

Kata Kunci:

visum et repertum, pembuktian tidak pidana, penganiayaan

Abstrak

Proses pemeriksaan suatu peristiwa sangat Penting visum et repertum sebagai bukti awal yang kuat dalam proses peradilan pidana, khususnya dalam kasus penganiayaan, di mana bukti fisik dan medis yang beperan sebagai alat bukti yang kuat. Visum et repertum berperan penting untuk mengungkap kebenaran materil dalam suatu tindak pidana untuk menemukan sesuatu yang dapat dipercaya tentang tindak pidana yang sedang dihadapi. Permasalahan yang diangkat mencakup dua aspek utama: bagaimana payung hukum yang mengatur visum et repertum dalam pembuktian tindak pidana penganiayaan dan bagaimana penerapan visum et revertum dalam pembuktian kasus tersebut. Dan penelitian bertujuan untuk mengetahui peran visum et repertum dalam memperkuat pembuktian di pengadilan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode normatif empiris. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan visum et repertum dalam perkara pidana Nomor 2528/Pid.B/2022/PN.Mdn telah sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku, baik secara formil maupun materil. Proses persidangan dan tahap-tahap pemeriksaan menunjukkan kepatuhan terhadap hukum formil sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

The process of examining an event is very important visum et repertum as strong initial evidence in the criminal justice process, especially in cases of persecution, where physical and medical evidence acts as strong evidence. The visum et repertum plays an important role in revealing the material truth in a criminal offense to find something that can be trusted about the criminal offense at hand. The problems raised include two main aspects: how is the legal umbrella that regulates the visum et repertum in proving the crime of persecution and how is the application of the visum et revertum in proving the case. And the research aims to determine the role of the visum et repertum in strengthening evidence in court. The research method used is empirical normative method. Based on the results of this study, it shows that the application of visum et repertum in criminal case Number 2528/Pid.B/2022/PN.Mdn has been in accordance with applicable legal rules, both formally and materially. The trial process and examination stages show compliance with the formal law as stipulated in the Criminal Procedure Code (KUHAP).

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-31