PERAN GEREJA YANG BERDIALOG BAGI KAUM MARJINAL

Penulis

  • Agustinus Agrolis Longko Nadu IFTK Ledalero
  • Aldiarjo Hendratus Neho IFTK Ledalero
  • Frenjelin Fierrer Woda Lukas IFTK Ledalero

Kata Kunci:

Gereja, Dialog, Kaum Marjinal, Pemberdayaan, Solidaritas, Kolaborasi, Sosial

Abstrak

Tulisan ini mengkaji peran gereja dalam membangun dialog dengan kaum marjinal yang sering kali terabaikan dalam struktur sosial. Dalam konteks sosial yang kompleks, kaum marjinal menghadapi berbagai tantangan, termasuk kemiskinan dan diskriminasi, yang menyebabkan suara mereka tidak didengar dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi  kehidupan bersama. Paus Yohanes Paulus II menekankan pentingnya mendengarkan suara kaum marjinal sebagai langkah awal untuk menciptakan solidaritas dan pemahaman. Melalui dialog konstruktif, gereja tidak hanya berfungsi sebagai penyedia bantuan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang memberdayakan kaum marjinal. Tulisan ini juga menyoroti pentingnya kesadaran dan empati di kalangan jemaat untuk menciptakan komunitas yang inklusif dengan meningkatkan kolaborasi antara gereja, pemerintah, dan organisasi lain yang diharapkan dapat tercipta program-program yang berkelanjutan dan respontif terhadap kebutuhan kaum marjinal, serta memperkuat jaringan dukungan sosial dalam masyarakat.

Unduhan

Diterbitkan

2024-11-29