MENGOPTIMALKAN KAMPANYE ANTI HOAX MELALUI MEDIA SOSIAL DI DESA LABALIMUT KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

Penulis

  • Enryque Marctin Nenogasu Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
  • Emanuel Kosat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

Kata Kunci:

Kampanye, Anti-Hoax, Media Sosial, Pengabdian Masyarakat

Abstrak

Kampanye hoax di media sosial merupakan upaya terencana untuk menyebarkan informasi palsu, menyesatkan, atau tidak akurat melalui platform media sosial dengan tujuan memanipulasi opini publik, menciptakan kebingungan, atau mencapai tujuan tertentu yang mungkin bersifat politis, ekonomi, atau sosial, hal ini biasanya terjadi saat menjelang pemilihan umum serentak. Kampanye semacam ini sering kali menggunakan berbagai teknik untuk memastikan bahwa informasi palsu tersebut mencapai audiens yang luas dan memiliki dampak yang signifikan. Hoax adalah istilah yang merujuk pada informasi atau berita yang salah atau menyesatkan yang disebarluaskan dengan sengaja untuk menipu atau memanipulasi orang lain. Hoax biasanya disebarluaskan melalui berbagai media, baik secara tradisional seperti surat kabar dan televisi, maupun melalui media digital seperti media sosial, email, atau situs web. Penyebaran informasi hoax atau palsu di media sosial telah menjadi masalah signifikan di berbagai wilayah, termasuk di desa-desa. di mana informasi yang tidak benar sering kali menyebar dengan cepat dan menimbulkan berbagai dampak negatif. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai identifikasi dan penanganan hoax memperburuk situasi ini. Untuk mengatasi masalah ini, program pengabdian masyarakat dengan metode sosialisasi dilakukan bagi pemilih pemula di Desa Labalimut dengan jumlah sekitar 15-20 orang, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengenali dan menanggulangi hoax. Program ini melibatkan apparat desa dan beberapa stake holder dalam pembuatan materi sosialisasi kampanye anti hoax yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Hasil dari program ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari informasi palsu dan meningkatkan penggunaan media sosial yang lebih bertanggung jawab di kalangan warga desa khusunya bagi pemilih pemula menjelang pilkada serentak.

Campaigns of hoaxes on social media are deliberate efforts to spread false, misleading, or inaccurate information through social media platforms with the aim of manipulating public opinion, creating confusion, or achieving certain political, economic, or social goals. Such campaigns often employ various techniques to ensure that the false information reaches a wide audience and has a significant impact. The term "hoax" refers to information or news that is intentionally false or misleading, spread to deceive or manipulate others. Hoaxes are disseminated through various media, including traditional forms such as newspapers and television, as well as digital media like social media, email, or websites. The spread of hoax or false information on social media has become a significant issue in various regions, including rural areas, where incorrect information often spreads quickly and causes various negative impacts. The lack of public understanding regarding the identification and handling of hoaxes exacerbates this situation. To address this issue, a community service program with a socialization method is carried out to increase awareness and skills in recognizing and dealing with hoaxes. This program involves socialization and the creation of anti-hoax campaign materials tailored to local needs. The expected outcome of this program is to reduce the negative impacts of false information and promote more responsible social media use among local residents especially for first time voters ahead of the simultaneous regional elections.

Unduhan

Diterbitkan

2025-03-30