ALIH WAHANA NOVEL DILAN 1990 KE PEMENTASAN

Abstrak

Penelitian ini membahas proses alih wahana novel Dilan 1990 karya Pidi Baiq ke dalam bentuk pementasan teater yang disutradarai oleh Sultan Achmad dan Olive Efraim. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan teori adaptasi dari Linda Hutcheon serta teori alih wahana dari Sapardi Djoko Damono, penelitian ini menganalisis perubahan dan strategi yang digunakan dalam transformasi karya sastra ke medium pertunjukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa adaptasi dari novel ke teater memerlukan penyesuaian signifikan pada aspek narasi, dialog, karakterisasi, serta penyajian visual dan emosional. Fokus cerita dalam pementasan dipadatkan pada adegan-adegan kunci, dialog khas Dilan dipertahankan namun disesuaikan dengan ekspresi panggung, dan dinamika karakter divisualisasikan melalui gestur serta interaksi langsung antar aktor. Penelitian ini menegaskan bahwa alih wahana bukan sekadar menyalin, melainkan proses kreatif yang memperkaya makna dan pengalaman audiens melalui medium baru.

This study discusses the process of transforming Pidi Baiq's novel Dilan 1990 into a theatrical performance directed by Sultan Achmad and Olive Efraim. Using a descriptive qualitative approach and Linda Hutcheon's adaptation theory and Sapardi Djoko Damono's adaptation theory, this study analyzes the changes and strategies used in transforming literary works into performance media. The results of the analysis show that the adaptation from novel to theater requires significant adjustments to aspects of narrative, dialogue, characterization, and visual and emotional presentation. The focus of the story in the performance is condensed into key scenes, Dilan's typical dialogue is maintained but adjusted to stage expression, and character dynamics are visualized through gestures and direct interactions between actors. This study emphasizes that adaptation is not just copying, but a creative process that enriches the meaning and experience of the audience through a new medium.