KONSELING CATUR MURTI
Kata Kunci:
Konseling Catur Murti, Keseimbangan Batin, Budaya JawaAbstrak
Penelitian ini membahas konsep Konseling Catur Murti, sebuah pendekatan konseling berbasis budaya Jawa yang menekankan keseimbangan antara pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan. Konsep ini berakar pada ajaran Raden Mas Panji Sosrokartono yang menekankan harmoni dalam kehidupan individu untuk mencapai ketenangan batin dan penerimaan diri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang melibatkan analisis literatur dan studi dokumen guna mengkaji prinsip dasar Catur Murti serta teknik konseling yang digunakan, seperti tirta husada, surat imajiner, penyelarasan pikiran, olah pikiran sejati, dan modifikasi keyakinan. Selain itu, pendekatan fenomenologis juga digunakan untuk memahami pengalaman individu yang menerapkan Konseling Catur Murti dalam kehidupan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konseling Catur Murti dapat menjadi alternatif dalam praktik konseling, terutama bagi individu yang mengalami ketidakseimbangan emosi dan spiritual. Dengan menerapkan prinsip keseimbangan Catur Murti, seseorang dapat lebih memahami dirinya sendiri, mengembangkan kesadaran spiritual, serta meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh. Kesimpulannya, Konseling Catur Murti bukan hanya sekadar pendekatan filosofis, tetapi juga memiliki aplikasi praktis yang dapat membantu individu dalam mencapai ketenangan batin dan kesejahteraan psikologis.
This study explores the concept of Catur Murti Counseling, a Javanese culture-based counseling approach that emphasizes the balance between thoughts, emotions, speech, and actions. This concept is rooted in the teachings of Raden Mas Panji Sosrokartono, which highlight the importance of harmony in an individual’s life to achieve inner peace and self-acceptance. The research employs a qualitative method with a descriptive-analytical approach, utilizing literature analysis and document studies to examine the fundamental principles of Catur Murti and its counseling techniques, such as tirta husada, imaginary letters, alignment of thoughts, true thought processing, and modification of beliefs. Additionally, a phenomenological approach is used to understand the experiences of individuals who have applied Catur Murti Counseling in their lives. The findings indicate that Catur Murti Counseling can serve as an alternative counseling practice, particularly for individuals experiencing emotional and spiritual imbalances. By applying the principles of Catur Murti balance, individuals can develop greater self-awareness, enhance their spiritual consciousness, and improve their overall quality of life. In conclusion, Catur Murti Counseling is not merely a philosophical approach but also a practical application that can help individuals achieve inner peace and psychological well-being.