ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PIDATO DEDI MULYADI KEBAGKITAN NASIONAL DAN KRISIS KARAKTER ANAK BANGSA

Penulis

  • Citra Mutiara Pasaribu Universitas HKBP Nommensen Medan
  • Nopri Juniarta Sitohang Universitas HKBP Nommensen Medan
  • Edi Tuahman Purba Universitas HKBP Nommensen Medan
  • Didiex Anjasmara Sr Pasaribu Universitas HKBP Nommensen Medan
  • Dr. Elza L. Saragih, S.S.,M. Hum Universitas HKBP Nommensen Medan

Kata Kunci:

Kesalahan Berbahasa, Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, Pidato, Dedi Mulyadi

Abstrak

This research seeks to examine various types of language errors present in Dedi Mulyadi’s speeches, focusing on the phonological, morphological, syntactic, and semantic aspects of the Indonesian language. Employing a descriptive qualitative method with a discourse analysis approach, the study uses data sourced from publicly available speech videos on social media, which were transcribed and analyzed according to standardized language norms. The analysis reveals that at the phonological level, sound omissions and alterations occur, influenced by regional language interference, particularly from Sundanese. Morphological errors involve the improper use of affixes and incorrect reduplication forms. At the syntactic level, issues include disorganized sentence structure and the misuse of conjunctions. Semantic errors are found in the use of inappropriate word meanings and ambiguous expressions resulting from poor diction choices. These results suggest that while the speeches aim to reinforce cultural identity and promote effective communication, adherence to proper Indonesian language standards remains essential to ensure the clarity and linguistic accuracy of the message.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai bentuk kesalahan berbahasa dalam pidato Dedi Mulyadi, yang mencakup aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana. Data diambil dari transkrip pidato yang bersumber dari video publik di media sosial, kemudian dianalisis berdasarkan kaidah kebahasaan yang baku. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tataran fonologi terdapat pelesapan dan perubahan bunyi yang dipengaruhi oleh interferensi bahasa daerah, khususnya Bahasa Sunda. Pada aspek morfologi, ditemukan kesalahan dalam penggunaan afiks dan bentuk ulang. Kesalahan sintaksis terlihat dari struktur kalimat yang tidak runtut serta penggunaan konjungsi yang kurang tepat. Sementara itu, pada tataran semantik ditemukan pemilihan diksi yang menyebabkan penyimpangan makna dan ambiguitas. Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun pidato bertujuan membangun kedekatan kultural dan komunikasi yang akrab, penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai kaidah tetap penting agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan sesuai dengan norma kebahasaan.  

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30