ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI KARET DI DESA BETUNG BEDARAH TIMUR KABUPATEN TEBO
Kata Kunci:
Usaha Tani Karet, Produksi, Tantangan, Strategi, Keberlanjutan, Desa Betung Bedarah TimurAbstrak
Usaha tani karet merupakan salah satu sektor pertanian yang berperan penting dalam menunjang perekonomian masyarakat pedesaan, termasuk di Desa Betung Bedarah Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi, tantangan, serta strategi pengembangan usaha tani karet di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil kajian, produksi karet sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti luas lahan, usia tanaman, kondisi cuaca, dan teknik penyadapan. Rata-rata produksi mencapai 500–800 kg per hektare per bulan, dengan usia produktif pohon karet berkisar antara 5 hingga 25 tahun. Namun, usaha ini menghadapi sejumlah tantangan serius seperti fluktuasi harga jual karet, serangan hama dan penyakit, keterbatasan akses terhadap pupuk dan teknologi, serta minimnya infrastruktur dan akses pasar. Ketergantungan petani terhadap tengkulak juga berdampak negatif terhadap pendapatan. Strategi yang disarankan mencakup diversifikasi usaha, penguatan koperasi petani, peningkatan akses terhadap pelatihan dan teknologi, serta perbaikan infrastruktur dan sistem pemasaran. Penelitian ini merekomendasikan adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga penelitian, dan sektor swasta untuk mendorong modernisasi dan keberlanjutan usaha tani karet. Dengan pendekatan yang holistik dan berbasis pemberdayaan, usaha tani karet diharapkan dapat berkembang secara optimal dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
Rubber farming is a key agricultural sector that plays a vital role in supporting the rural economy, including in East Betung Bedarah Village. This study aims to analyze the potential, challenges, and strategies for developing rubber farming in the region. Based on the study's findings, rubber production is significantly influenced by various factors, such as land area, plant age, weather conditions, and tapping techniques. Average production reaches 500–800 kg per hectare per month, with rubber trees having a productive lifespan ranging from 5 to 25 years. However, this business faces several serious challenges, including fluctuating rubber prices, pest and disease attacks, limited access to fertilizer and technology, and inadequate infrastructure and market access. Farmers' dependence on middlemen also negatively impacts income. Recommended strategies include business diversification, strengthening farmer cooperatives, increasing access to training and technology, and improving infrastructure and marketing systems. This study recommends collaboration between the government, research institutions, and the private sector to promote the modernization and sustainability of rubber farming. With a holistic, empowerment-based approach, rubber farming is expected to develop optimally and provide broader economic benefits to the community.




