PERAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Abstrak

Kasus bullying di sekolah di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat bahwa hampir 15 persen pelajar mengalami perundungan, dengan lebih dari 1.400 kasus dilaporkan pada tahun 2023. Fenomena ini menimbulkan dampak negatif yang serius bagi korban, baik secara psikologis maupun sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuesioner yang diberikan kepada siswa untuk mengkaji peran orang tua dalam mencegah perilaku bullying di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mencegah bullying melalui komunikasi yang terbuka, pengawasan, dan keteladanan. Keterlibatan aktif orang tua terbukti efektif menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung perkembangan sosial anak, sehingga mengurangi risiko terjadinya bullying. Temuan ini menegaskan bahwa peran orang tua merupakan faktor kunci dalam upaya pencegahan bullying di sekolah.

School bullying cases in Indonesia have shown a significant increasing trend in recent years. Data from the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) recorded that almost 15 percent of students experienced bullying, with more than 1,400 cases reported in 2023. This phenomenon has serious negative impacts on victims, both psychologically and socially. This study used a quantitative approach with a questionnaire method given to students to examine the role of parents in preventing bullying behavior in schools. The results showed that parents have an important role in preventing bullying through open communication, supervision, and role models. Active parental involvement has been shown to be effective in creating a safe school environment and supporting children's social development, thereby reducing the risk of bullying. These findings confirm that the role of parents is a key factor in efforts to prevent bullying in schools.