KEBIJAKAN MUI DIMASA PANDEMI COVID-19 (MAX WEBER: DOMINASI KEKUASAAN)

Penulis

  • Dwi Puspa Ningrum UIN Palangka Raya
  • Desi Ernawati UIN Palangka Raya

Kata Kunci:

Tindakan Sosial, Dominasi Kekuasaan, COVID-19, Fatwa MUI

Abstrak

Maximilian Weber atau yang dikenal sebagai Max Weber adalah seorang ahli politik, ekonomi, geografi, dan sosiologi dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri awal ilmu Sosiologi dan Administrasi Negara modern. Max Weber sebagai pengemuka eksemplar dari paradigma definisi sosial, secara defenitif merumuskan Sosiologi sebagai ilmu yang berusaha untuk menafsirkan dan memahami (interpretative understanding) tindakan sosial serta antar hubungan sosial untuk sampai pada penjelasan kausal. Max Weber mendefinisikan kekuasaan atau power sebagai peluang atau sarana bagi seorang individu untuk dapat mencapai keinginannya sendiri bahkan sekalipun harus menghadapi perlawanan dari orang lain, dalam hubungan sosialnya. Definisi kekuasaan ini masih terlalu luas, sehingga definisinya dipersempit menjadi dominasi yang merupakan kemungkinan jika suatu perintah akan ditaati oleh kelompok atau individu tertentu. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2  yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja. Infeksi virus Corona disebut COVID-19) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indinesia hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kenijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran virus ini. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam menerbitkan fatwa peribadatan masyarakat Muslim saat Pandemi COVID-19. Dalam mengeksplorasi motif tersebut, menggunakan terori tindakan sosial dan dominasi kekuasaan yang digagas oleh Max Weber. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan melakukan dekripsi dan interpretasi data dari sumber primer yang diambil dari situs resmi MUI dan data lain yang mendukung hasil penelitian. MUI merupakan aktor dari tindakan sosial keagamaan, motif tindakan sosial keagamaan MUI melalui fatwa yang diterbitkan mengandung motif dominan. Fatwa mengacu pada berbagai macam model peribadatan. MUI menggunakan nilai-nilai dari Agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadits dan Kaidah Fiqh. MUI sangat penting perannya dalam upaya mitigasi Pandemi COVID-19.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29