EVALUASI KINERJA SIMPANG MENGGUNAKAN PKJI 2023 DAN PTV VISSIM

(Studi Kasus: Simpang Durian, Kota Pekanbaru)

Abstrak

Signalised intersections play an important role in regulating traffic flow in urban areas. Pekanbaru City, as a centre of activity, experiences annual growth in population and vehicle numbers, which impacts intersection performance. This study evaluates the performance of the Durian Four-Way Intersection located in a commercial area with a three-phase signal system. The analysis method uses the Indonesian Road Capacity Guidelines (PKJI) 2023 and PTV VISSIM simulation, with an evaluation of the existing conditions and projections for the next 5 and 10 years. Data was obtained through surveys of average daily traffic volume, identification of peak hours, and measurement of intersection performance parameters. The analysis results show that under existing conditions, the degree of saturation (DJ) for the North arm is 0.573, South 0.625, East 0.705, and West 0.664, all <0.85, with a service level of LOS C. In the 5-year projection, the DJ of the East arm increases to 0.891 and the West arm to 0.835, with the LOS decreasing to D–E. In the 10-year projection, the DJ of all arms is >0.85 (North 0.915, South 0.998, East 1.12, West 1.09) with LOS E–F. These results indicate the need for improvement planning through signal optimisation or capacity enhancement to maintain intersection performance in the future.

Simpang bersinyal memiliki peran penting dalam mengatur kelancaran arus lalu lintas di kawasan perkotaan. Kota Pekanbaru, sebagai pusat aktivitas, mengalami pertumbuhan jumlah penduduk dan kendaraan setiap tahun yang berdampak pada kinerja simpang. Penelitian ini mengevaluasi kinerja Simpang Empat Durian yang berada di kawasan komersial dengan sistem sinyal tiga fase. Metode analisis menggunakan Panduan Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023 dan simulasi PTV VISSIM, dengan evaluasi kondisi eksisting serta proyeksi 5 dan 10 tahun mendatang. Data diperoleh melalui survei volume lalu lintas harian rata-rata, identifikasi jam puncak, dan pengukuran parameter kinerja simpang. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting, derajat kejenuhan (DJ) lengan Utara 0,573, Selatan 0,625, Timur 0,705, dan Barat 0,664, seluruhnya <0,85, dengan tingkat pelayanan LOS C. Pada proyeksi 5 tahun, DJ lengan Timur meningkat menjadi 0,891 dan Barat 0,835, dengan LOS menurun ke D–E. Pada proyeksi 10 tahun, DJ seluruh lengan >0,85 (Utara 0,915, Selatan 0,998, Timur 1,12, Barat 1,09) dengan LOS E–F. Hasil ini menunjukkan perlunya perencanaan perbaikan melalui optimasi sinyal atau peningkatan kapasitas untuk mempertahankan kinerja simpang di masa mendatang.