HUBUNGAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK DI SMP NEGRI 30 BANJARMASIN
Kata Kunci:
Bahaya Merokok, Pengetahuan, Perilaku Merokok, Remaja, SMPAbstrak
Latar belakang: Merokok merupakan kebiasaan yang banyak dilakukan oleh remaja meskipun telah diketahui dampak negatifnya terhadap kesehatan. Pengetahuan tentang bahaya merokok diharapkan dapat memengaruhi perilaku remaja dalam merokok. Namun kenyataannya masih banyak siswa yang merokok meskipun sudah mengetahui bahaya tentang merokok. Tujuan: Untuk menganalisi hubungan pengetahuan bahaya merokok dengan perilaku merokok di SMP Negeri 30 Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian korelasional dan menggunakan pendekatan analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dengan sampel sebanyak 74. Menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Penelitian ini menunjukkan responden memiliki pengetahuan baik (29,7%), memiliki pengetahuan cukup (31,1%) dan pengetahuan kurang (39,2%). Perilaku merokok dikategorikan sebagai perokok berat (9,5%), perokok sedang (40,5%) dan perokok ringan (50,0%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok siswa (p-value < 0,05) yaitu 0,036. Kesimpulan: Meskipun memiliki pengetahuan yang baik tentang bahaya merokok, masih terdapat banyak siswa yang tetap berperilaku merokok. Oleh karena itu diperlukan edukasi atau penyuluhan lanjutan untuk membantu memperbaiki perilaku tersebut.
Background: Smoking is a common habit among adolescents, even though its negative health effects are well known. Knowledge about the dangers of smoking is expected to influence adolescents’ smoking behavior. However, in reality, many students still smoke despite being aware of the dangers of smoking. Objective: To analyze the relationship between knowledge of the dangers of smoking and smoking behavior at SMP Negeri 30 Banjarmasin. Methods: This study used a quantitative research method with a correlational design and an analytical cross-sectional approach. The population consisted of students, with a sample of 74 respondents selected using purposive sampling. Data were collected using a closed-ended questionnaire and analyzed using the Chi-Square test. Results: This study shows that the respondents had good knowledge (29.7%), moderate knowledge (31.1%), and poor knowledge (39.2%). Smoking behavior was categorized as heavy smokers (9.5%), moderate smokers (40.5%), and light smokers (50.0%). The Chi-Square test results indicated a significant relationship between knowledge about the dangers of smoking and students’ smoking behavior (p-value < 0.05), with a value of 0.036. Conclusion: Although they have good knowledge about the dangers of smoking, many students still engage in smoking behavior. Therefore, further education or counseling is needed to help improve this behavior.




