ANALISIS KEBUTUHAN ROHANI DAN STRATEGI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN BAGI REMAJA PEMUDA GKE BETANG KAHANJAK

Penulis

  • Tika Dwiyanti Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya
  • Maya Oktapiani Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya
  • Wilna Repelita Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya
  • Febyy Amelia Amelia Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Kata Kunci:

Rohani, Pendidkan, Remaja, Iman, Karakter

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan rohani serta merumuskan strategi pendidikan agama Kristen yang sesuai bagi remaja pemuda Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Betang Kahanjak. Latar belakang penelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa meskipun pemuda memiliki potensi besar sebagai penerus pelayanan gereja, banyak di antara mereka mengalami krisis identitas rohani akibat pengaruh budaya modern, teknologi, dan lemahnya pembinaan iman yang kontekstual. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kepustakaan yang didukung oleh observasi dan wawancara lapangan dengan pembina serta remaja gereja. Hasil penelitian menunjukkan tiga aspek utama kebutuhan rohani remaja, yaitu pemahaman iman dan firman Tuhan, relasi dan kebersamaan dalam komunitas gereja, serta pembentukan karakter Kristen. Ketiga aspek tersebut mencerminkan adanya pergumulan rohani yang membutuhkan pembinaan iman yang bersifat kontekstual, relasional, dan aplikatif. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa gereja perlu mengembangkan pendidikan agama Kristen yang dialogis, berbasis komunitas, dan menekankan pelayanan aktif agar remaja dapat menghidupi iman Kristen secara utuh di tengah tantangan sosial dan digital yang terus berkembang.

This study aims to analyze the spiritual needs and formulate appropriate Christian religious education strategies for the youth of the Evangelical Church of Kalimantan (GKE) Betang Kahanjak. The background of this research arises from the reality that although young people have great potential as successors of church ministry, many experience a crisis of spiritual identity due to the influence of modern culture, technology, and the lack of contextual faith formation. The research employed a qualitative descriptive approach through a literature study supported by field observations and interviews with church mentors and youth members. The results revealed three main aspects of the youths’ spiritual needs: understanding of faith and the Word of God, relationships and fellowship within the church community, and the formation of Christian character. These aspects reflect spiritual struggles that require faith formation that is contextual, relational, and applicable. The implications of this research emphasize that the church needs to develop Christian education that is dialogical, community-based, and focused on active service so that young people can live out their Christian faith holistically amid ongoing social and digital challenges.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-30