IMPLEMENTASI AROMATERAPI LAVENDER DALAM MANAJEMEN NYERI PADA LANSIA DIABETES MELITUS
Kata Kunci:
Aromaterapi Lavender, Nyeri, Diabetes Melitus, LansiaAbstrak
Latar Belakang: Lansia dengan Diabetes Melitus (DM) rentan mengalami nyeri neuropatik akibat komplikasi seperti neuropati diabetikum. Nyeri tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik tetapi juga dapat memperburuk kondisi psikologis dan mengganggu kualitas hidup. Intervensi non-farmakologi diperlukan untuk mengatasi nyeri secara aman dan holistik, salah satunya adalah aromaterapi lavender yang diketahui memiliki efek relaksasi dan analgesik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan aromaterapi lavender dalam menurunkan tingkat nyeri pada lansia dengan Diabetes Melitus. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus pada satu pasien lansia dengan diabetes melitus. Intervensi yang diberikan berupa aromaterapi lavender menggunakan diffuser selama 2 jam per hari, yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Tingkat nyeri diukur dengan Numerical Rating Scale (NRS) sebelum (pre-test) dan setelah (post-test) intervensi diberikan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan skor nyeri yang signifikan setelah pemberian aromaterapi lavender. Skala nyeri pasien turun dari skor 6 yang mengindikasikan nyeri sedang, menjadi s
Latar Belakang: Lansia dengan Diabetes Melitus (DM) rentan mengalami nyeri neuropatik akibat komplikasi seperti neuropati diabetikum. Nyeri tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik tetapi juga dapat memperburuk kondisi psikologis dan mengganggu kualitas hidup. Intervensi non-farmakologi diperlukan untuk mengatasi nyeri secara aman dan holistik, salah satunya adalah aromaterapi lavender yang diketahui memiliki efek relaksasi dan analgesik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan aromaterapi lavender dalam menurunkan tingkat nyeri pada lansia dengan Diabetes Melitus. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus pada satu pasien lansia dengan diabetes melitus. Intervensi yang diberikan berupa aromaterapi lavender menggunakan diffuser selama 2 jam per hari, yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Tingkat nyeri diukur dengan Numerical Rating Scale (NRS) sebelum (pre-test) dan setelah (post-test) intervensi diberikan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan skor nyeri yang signifikan setelah pemberian aromaterapi lavender. Skala nyeri pasien turun dari skor 6 yang mengindikasikan nyeri sedang, menjadi skor 4. Hal ini membuktikan bahwa intervensi aromaterapi lavender efektif dalam mengurangi intensitas nyeri yang dialami oleh subjek penelitian. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa aromaterapi lavender merupakan intervensi non-farmakologis yang efektif untuk menurunkan tingkat nyeri pada lansia dengan Diabetes Melitus. Terapi ini sederhana, praktis, aman, dan relatif murah, sehingga direkomendasikan untuk diintegrasikan ke dalam rencana asuhan keperawatan holistik guna meningkatkan kesejahteraan pasien.
Background: Elderly people with Diabetes Mellitus (DM) are prone to neuropathic pain due to complications such as diabetic neuropathy. Pain not only causes physical discomfort but can also worsen psychological conditions and interfere with quality of life. Non-pharmacological interventions are needed to treat pain safely and holistically, one of which is lavender aromatherapy which is known to have relaxing and analgesic effects. Objective: This study aims to determine the application of lavender aromatherapy in reducing pain levels in the elderly with Diabetes Mellitus. Methods: This study used a case study design in one elderly patient with diabetes mellitus. The intervention given was in the form of lavender aromatherapy using a diffuser for 2 hours per day, which was carried out for 3 consecutive days. The level of pain was measured by the Numerical Rating Scale (NRS) before and after the intervention was administered. Results: The results showed a significant decrease in pain score after lavender aromatherapy. The patient's pain scale dropped from a score of 6 indicating moderate pain, to a score of 4. This proves that lavender aromatherapy interventions are effective in reducing the intensity of pain experienced by the study subjects. Conclusion: It can be concluded that lavender aromatherapy is an effective non-pharmacological intervention to reduce pain levels in the elderly with Diabetes Mellitus. These therapies are simple, practical, safe, and relatively inexpensive, so it is recommended to be integrated into a holistic nursing care plan to improve patient well-being.
kor 4. Hal ini membuktikan bahwa intervensi aromaterapi lavender efektif dalam mengurangi intensitas nyeri yang dialami oleh subjek penelitian. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa aromaterapi lavender merupakan intervensi non-farmakologis yang efektif untuk menurunkan tingkat nyeri pada lansia dengan Diabetes Melitus. Terapi ini sederhana, praktis, aman, dan relatif murah, sehingga direkomendasikan untuk diintegrasikan ke dalam rencana asuhan keperawatan holistik guna meningkatkan kesejahteraan pasien.




