FRAMING ANALYSIS OF SOCIAL CHANGE MOVEMENTS: STUDY OF ISLAMIC DEFENSE ACTION 212

Penulis

  • Hani Mardiana Universitas Sriwijaya
  • Adelia Lucky Pratiwi Universitas Sriwijaya
  • Deskia Firsatara Shalihat Universitas Sriwijaya
  • Rigina Aliza Universitas Sriwijaya
  • Muhammad Rifqi Fahjri Universitas Sriwijaya

Kata Kunci:

Agama, Aksi Bela Islam, Framing, Identitas Kolektif, Perubahan Sosial

Abstrak

Gerakan Aksi Bela Islam 212 pernah menjadi isu yang hangat dibahas di kalangan akademisi. Para akademisi memiliki perspektif sendiri mengenai analisis kemunculan Aksi Bela Islam. Pada artikel ini akan menjelaskan fenomena Aksi Bela Islam dengan menggunakan analisis Framing. Framing merupakan metode pemaparan realitas dimana fakta tentang suatu kejadian tidak disangkal secara penuh, tetapi dialihkan secara halus, dengan memberikan pemfokusan pada aspek tertentu (Sukmana, 2016). Hakikatnya, analisis Framing digunakan pada studi komunikasi media. Namun dalam tulisan ini pendekatan Framing yang digunakan adalah pendekatan gerakan sosial. Hasil penelitian menyatakan adanya keterlibatan media masa dalam menghasilkan Framing terkait dengan faktor penyebab terciptanya identitas kolektif. Beberapa bulan sebelum terjadinya gerakan Aksi Bela Islam, munculnya para tokoh penting seperti GNPF MUI dan FPI yang membawa pengaruh signifikan terkait dengan isu penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Munculnya gerakan Aksi Bela Islam I, II, dan II menunjukkan kesuksesan Framing yang dilakukan untuk membentuk identitas kolektif oleh para tokoh gerakan dalam membingkai peristiwa penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kemunculan gerakan tersebut kemudian menjadi momentum integrasi umat Islam dalam usahanya melawan dominasi sistem politik global yang terealisasi dalam bentuk kekuasaan pemerintah.

Unduhan

Diterbitkan

2024-04-30