ANALISIS EFEKTIVITAS PERAN POSYANDU DALAM PENANGANAN STUNTING DI INDONESIA
Kata Kunci:
Peran, Posyandu, Stunting di Indonesia, Kader Posyandu, Program PosyanduAbstrak
Indonesia merupakan negara berpendapatan menengah, namun status gizi anak Indonesia belum mengalami perbaikan yang signifikan untuk mencapai target 14% di tahun 2024. Kondisi gizi yang dimaksud adalah ketidakseimbangan gizi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah lahir yang dapat menyebabkan anak mengalami pertumbuhan terhambat (stunting) dan kekurangan gizi (wasting). Stunting adalah ketidakmampuan anak mencapai pertumbuhan maksimalnya karena mengalami kekurangan gizi yang parah dan sering sakit pada masa kecil, yang akhirnya mempengaruhi kemampuan tumbuh kembang dan mentalnya secara permanen serta dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang (Unicef, 2020). Posyandu adalah layanan kesehatan yang disediakan pemerintah bagi masyarakat, yang didasarkan pada keterlibatan masyarakat sekitar dan dukungan dari mereka dengan menyelenggarakan pelayanan setiap bulan. Kesuksesan dalam mengatasi masalah stunting memerlukan dukungan dari inisiatif pendidikan masyarakat yang terus-menerus. Stunting dapat dihindari dan diobati dengan melakukan berbagai intervensi. Pelaksanaan itu bisa direalisasikan melalui manajemen pengelolaan Posyandu, peningkatan sistem kader Posyandu, dan program kerja Posyandu. Maksudnya adalah untuk menilai seberapa efektif Posyandu dalam mencegah Stunting di Indonesia. Metode penelitian yang dipakai yakni Literature Review dengan mencari literatur dari basis data penelitian Google scholar, ProQuest, Semantic Scholar, EBSCO, dan Pubmed. Dari peninjauan 9 artikel, ditemukan bahwa Posyandu memainkan peran yang sangat vital dalam penanggulangan stunting secara preventif dan promotif. Hasil tersebut tidak dapat dicapai tanpa kontribusi dari kader kesehatan yang menjadi pendorong keberhasilan Posyandu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran Posyandu sangat efektif dalam penanganan stunting di Indonesia.