ANALISIS PROBLEMATIKA WAKAF DALAM PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA INSANI DI BENGKALIS
Kata Kunci:
Wakaf, Sumber Daya InsaniAbstrak
Wakaf merupakan sarana pendistribusian harta kekayaan untuk memberikan kemaslahatan kepada masyarakat. sebagian besar bentuk wakaf di Bengkalis berupa tanah. Pemanfaatan tanah wakaf yang menimbulkan problematika di Bengkalis diperuntukkan bagi pembangunan musholla, pemakaman, dan bagi orang tidak mampu. Penelitian ini mengkaji secara mendalam mengenai problematika tanah wakaf yang diperuntukkan untuk musholla, pemakaman, dan orang tidak mampu dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Insani (SDI) di Bengkalis. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan studi literatur dan kajian lapangan dengan data kualitatif. Analisa dilakukan secara deskriptif analitis dan pengumpulan data dengan pengamatan langsung ke lapangan dan dengan cara studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hampir sebagian besar harta wakaf di Bengkalis berupa tanah, dimana tanah tersebut diperuntukkan bagi pembangunan musholla, pemakaman/kuburan, dan bagi orang-orang yang tidak mampu. Problematika mengenai tanah wakaf yang terjadi adalah keinginan ahli waris/keluarga untuk mengambil alih tanah yang sudah diwakafkan oleh wakif. Hal ini dikarenakan tanah yang sudah diwakafkan tidak mempunyai sertifikat sebagai tanda bukti yang sah. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan terhadap sumber daya insani yaitu pengelola wakaf atau nadzir guna menghindari persengketaan serupa di kemudian hari. Pengelola wakaf perlu melakukan pendaftaran tanah agar mendapatkan sertifikat sehingga ahli waris tidak dapat mengambil alih tanah tersebut. Selain itu, lembaga pengelola wakaf juga perlu menerapkan manajemen sumber daya insani untuk meningkatkan kualitas dalam pengelolaan wakaf agar dapat mencapai tujuan yang sebenarnya. Fungsi yang dijalankan dalam manajemen sumber daya insani nadzir yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi evaluasi.
Waqf is a means of distributing assets to provide benefit to the community. Most forms of waqf in Bengkalis are in the form of land. The use of waqf land which causes problems in Bengkalis is allocated for the construction of prayer rooms, cemeteries and for the poor. This research examines in depth the problems of waqf land allocated for prayer rooms, cemeteries, and the poor in relation to improving the quality of Human Resources (HR) in Bengkalis. This research will be carried out with literature studies and field studies with qualitative data. The analysis was carried out in an analytical descriptive manner and data collection was carried out by direct observation in the field and by means of literature study. The results of the study show that most of the waqf assets in Bengkalis are in the form of land, where the land is intended for the construction of prayer rooms, cemeteries/graves, and for people who can't afford it. The problem regarding waqf land that occurs is the desire of the heirs/family to take over the land that has been donated by the wakif. This is because the land that has been donated does not have a certificate as a valid proof. Therefore, it is necessary to increase human resources, namely waqf managers or nadzir in order to avoid similar disputes in the future. The waqf manager needs to register the land in order to get a certificate so that the heirs cannot take over the land. In addition, waqf management institutions also need to implement human resource management to improve the quality of waqf management in order to achieve its true goals. The functions carried out in Nadzir's human resource management are the planning function, the organizing function, the implementation function, and the evaluation function.