KESADARAN SEJARAH MELALUI PEWARISAN BUDAYA MASYARAKAT ADAT DI DESA TANETE KECAMATAN WALENRANG TIMUR KABUPATEN LUWU (2000-2011)

Penulis

  • Magfirah Eka Fatwa Universitas Negeri Makassar
  • Syamsu Kamaruddin Universitas Negeri Makassar
  • A. Octamaya Tenri Awaru Universitas Negeri Makassar

Kata Kunci:

Kesadaran Sejarah, Pewarisan Budaya, Upacara Ma’baik Gandang

Abstrak

Kesadaran sejarah mencakup dua hal, yaitu kesadaran akan perubahan dan kesadaran akan waktu. Kesadaran sejarah mencakup sifat perubahan sejarah dan usaha-usaha untuk menyusun perubahan-perubahan dalam sejarah menurut periode-periode waktu. Maka, kesadaran sejarah sangat penting dimiliki oleh individu dan masyarakat supaya ia memahami bagaimana terbentuknya masyarakat tersebut, perannya di dalam masyarakat, dan mengapa masyarakat tersebut terbentuk seperti sekarang. Kesadaran sejarah menyadarkan bagaimana masa lalu membentuk kehidupan saat ini dan kehidupan yang akan datang. Salah satu budaya yang dilestarikan hingga sekarang oleh masyarakat adat di desa Tanete adalah upacara Ma’balik Gandang. Budaya ini telah ada semenjak masyarakat adat tersebut masih bermukim didaerah pegunungan, hingga mereka turun ke pedesaan dan membentuk desa yang diberi nama “Tanete”. Pewarisan budaya sangat penting untuk generasi penerus. Melalui budaya yang tertanam pada diri setiap masyarakat, diharapkan timbul kesadaran sejarah pula. Melalui kesadaran sejarah, masyarakat lebih memahami siapa dirinya, bagaimana budaya itu terbentuk, dan bagaimana mempertahankannya. Budaya yang telah mengakar pada masyarakat bisa menjadi senjata untuk mempertahankan diri, mempunyai identitas yang tidak luntur, dan tidak terseret arus globalisasi yang semakin deras.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-31