MENELAAH EKSISTENSI YESUS KRISTUS DALAM INJIL YOHANES 1:1-14 MENGGUNAKAN KONSEP PARADOKS ABSOLUT SOREN KIERKAGARD
Kata Kunci:
Paradoks Absolut, Inkarnasi Yesus, LogosAbstrak
Eksistensialisme Kierkegaard merupakan salah satu aliran filsafat yang menghubungkan eksistensi manusia dengan eksistensi Tuhan. Konsep eksistensialisme religius yang dikemukakan oleh Kierkegaard didasarkan pada asumsi bahwa kehidupan manusia, bersama dengan realitas konkret di sekitarnya, selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang tidak bisa dipecahkan oleh abstraksi spekulatif. Kierkegaard mengatakan bahwa perjuangan manusia untuk menjadi manusia yang autentik tidak terlepas dari dunia, manusia, dan Yang Transenden. Hal itu dia tegaskan agar manusia tidak menjadi manusia beridentitas absurd atau menunjukkan tindakan palsu. Hal ini sangat dipengaruhi oleh konsep paradoks absolut. Paradoks ini melibatkan pertentangan atau kontradiksi antara dua hal yang tampaknya bertentangan atau tidak dapat disatukan secara logis. Kierkegaard berpendapat bahwa inkarnasi Tuhan adalah paradoks karena memadukan dua sifat yang saling bertentangan, yaitu yang tak terbatas dan yang terbatas, yang ilahi dan yang manusiawi.
Kierkegaard's existentialism is one of the schools of philosophy that connects human existence with the existence of God. The concept of religious existentialism proposed by Kierkegaard is based on the assumption that human life, along with the concrete reality around it, is always faced with choices that cannot be solved by speculative abstraction. Kierkegaard said that man's struggle to become an authentic human being is inseparable from the world, man, and the Transcendent. He emphasized this so that humans do not become humans with absurd identities or show false actions. This is strongly influenced by the concept of absolute paradox. This paradox involves an opposition or contradiction between two things that seem to be contradictory or cannot be logically united. Kierkegaard argues that the incarnation of God is a paradox because it blends two conflicting natures, namely the infinite and the finite, the divine and the human.