PUDARNYA BAHASA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA

Penulis

  • Agnes Tiodora Sinaga
  • Debora Tasya Claudia Zega Universitas Negeri Medan
  • Ika Anggi Fadilah Universitas Negeri Medan
  • Muhammad Anggie Januarsyah Daulay Universitas Negeri Medan

Kata Kunci:

Bahasa Indonesia, Remaja, Pemudaran Bahasa, Penggunaan Bahasa, Bahasa gaul, Pendidikan Bahasa, Identitas nasional, Pelestarian Bahasa, peran orangtua, Peran Pemerintah, Apresiasi Bahasa, Kebijakan Bahasa, Kecintaan bahasa ibu

Abstrak

Artikel ini membahas tentang fenomena penurunan penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan remaja, yang dapat mengancam eksistensi bahasa nasional sebagai identitas bangsa. Berbagai faktor seperti pengaruh globalisasi, kurangnya apresiasi terhadap Bahasa Indonesia, dan lingkungan sosial remaja berkontribusi pada fenomena tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk menganalisis data sekunder dari artikel jurnal nasional dan internasional yang telah dipublikasikan. Hasilnya menunjukkan bahwa generasi muda lebih cenderung menggunakan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris, dalam berkomunikasi sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan erosi identitas bangsa dan melemahnya rasa kebangsaan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan tindakan konkret dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat. Upaya-upaya yang diusulkan meliputi memperkuat peran pemerintah dalam melestarikan Bahasa Indonesia, meningkatkan mutu pengajaran Bahasa Indonesia di lembaga pendidikan, mengoptimalkan peran keluarga dan lingkungan sosial, mengembangkan karya sastra dan media massa dalam Bahasa Indonesia, serta memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan Bahasa Indonesia. Hasil wawancara dengan mahasiswa menunjukkan bahwa meskipun Bahasa Indonesia masih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, perlu adanya upaya lebih lanjut untuk memperkuat penggunaan dan pemahaman Bahasa Indonesia di kalangan remaja. Kesimpulannya, penurunan penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan remaja harus ditangani dengan serius untuk menjaga Bahasa Indonesia sebagai simbol jati diri bangsa.

 

This article discusses the phenomenon of the declining use of the Indonesian language among teenagers, which could threaten the existence of the national language as the nation's identity. Various factors such as the influence of globalization, lack of appreciation for the Indonesian language, and the social environment of teenagers contribute to this phenomenon. This research uses a literature study method to analyze secondary data from national and international journal articles that have been published. The results show that young people are more inclined to use foreign languages, especially English, in their daily communication. This could lead to erosion of national identity and weakening of national pride. To address this issue, concrete actions are needed from various parties, including the government, educational institutions, parents, and society. Proposed efforts include strengthening the government's role in preserving the Indonesian language, improving the quality of Indonesian language teaching in educational institutions, optimizing the role of families and social environments, developing literary works and mass media in Indonesian, and utilizing digital technology to promote the Indonesian language. Interview results with students show that although the Indonesian language is still widely used in daily life, further efforts are needed to strengthen the use and understanding of the Indonesian language among teenagers. In conclusion, the decline in the use of the Indonesian language among teenagers needs to be addressed seriously to maintain the Indonesian language as a symbol of the nation's identity.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30