HUBUNGAN PERNIKAHAN DINI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA SUMBERJAMBE

Penulis

  • Dwi Handayani Retno P Universitas Muhammadiyah Jember
  • Nikmatur Rohmah Universitas Muhammadiyah Jember
  • Awatiful Azza Universitas Muhammadiyah Jember
  • Awatiful Azza Universitas Muhammadiyah Jember

Kata Kunci:

Pernikahan Usia dini, Stunting

Abstrak

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan sebelum seseorang mencapai usia sah 18 tahun. Tujuan Untuk menganalisis hubungan pernikahan dini dengan stunting di Desa Sumberjambe. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 264 balita. Sampel penelitian ini sejumlah 119 balita. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan pendekatan simple random sampling. Penentuan sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus proporsional untuk mendapatkan jumlah sampel yang sesuai dari setiap posyandu. Instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner dan lembar observasi. Hasil uji statistic Sperman rho terlihat dari significant sebesar p value =0,000 ,sehingga dapat diambil kesimpulan H1 diterima dan dapat diinterpretasikan adanya Hubungan Pernikahan Dini Dengan Kejadian Stunting di Desa Sumberjambe.

Early marriage is a marriage carried out before a person reaches the legal age of 18 years. Objective: To analyze the relationship between early marriage and stunting in Sumberjambe Village. The design of this research is correlation with a cross sectional approach. The population of this study was 264 toddlers. The sample for this research was 119 toddlers. The sampling technique used is probability sampling with a simple random sampling approach. The sampling in this study was calculated using a proportional formula to obtain the appropriate number of samples from each posyandu. The instruments in this research were questionnaires and observation sheets. The results of the Sperman rho statistical test show that it is significant at pValve = 0.000, so that it can be concluded that H1 is accepted and can be interpreted as a relationship between early marriage and stunting in Sumberjambe Village.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-20