STUDI PEMBUATAN PUPUK CAIR ORGANIK DARI LIMBAH CAIR TEMPE

Penulis

  • Lia Muliati Universitas Insan Cendekia Mandiri
  • Rini Siskayanti Universitas Insan Cendekia Mandiri
  • Rima Maelani Universitas Insan Cendekia Mandiri
  • Salwa Nur Khopipah Universitas Insan Cendekia Mandiri

Kata Kunci:

Limbah Cair Tempe, Pupuk Cair Organik

Abstrak

Studi ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya pembuangan limbah ke lingkungan akibat berkembangnya industrialisasi di Indonesia baik skala besar maupun skala rumah tangga, sehingga penanggulangan limbah tersebut harus dilakukan secara tepat. limbah cair tempe saat ini masih dibuang ke perairan tanpa proses pengolahan limbah terlebih dahulu. Jika dibiarkan akan mengakibatkan proses pembusukan dan berkembangnya mikroorganisme pathogen yang dapat menimbulkan penyakit, berkurangnya kelarutan oksigen dalam air yang mengakibatkan terganggunya fotosintesis tanaman dalam air. Pemanfaatan limbah cair tempe menjadi pupuk organic menjadi salah satu alternatif untuk penaggulangan masalah limbah cair tempe. Pembuatan pupuk cair organic dilakukan dengan proses fermentasi 10 – 30 hari, dengan menambahkan EM4 sebagai bioaktivator, gula atau molase sebagai sumber karbohidrat dan limbah cair tempe sebagai sumber protein untuk pertumbuhan bakteri. Penambahan variasi limbah buah – buahan dalam pembuatan pupuk cair organic digunakan untuk meningkatkan kualitas pupuk cair orgaik memenuhi kriteria menurut standar baku mutu hara tanah. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa pupuk organic yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah tempe dapat memenuhi standar baku mutu hara makro pada kandungan nitrogen dan posfor sesuai dengan peraturan mentri pertanian keputusan mentri pertanian nomor 261/KPTS/SR¬_310/M/4/2019. Pembuatan pupuk organic dengan variasi limbah buah – buahan sejauh ini memberikan hasil kandungan pupuk yang lebih baik untuk unsur nitrogen dan fosfor terutama pada variasi kulit dan bonggol pisang. Uji penggunaaan limbah cair organic pada pamupukan tanaman memberikan hasil yang sangat memuaskan pada tanaman terung ungu, gambas, sawi caisim dan pokcoy. Respon dapat dilihat dari pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah helai daun, berat basah tanaman.

Unduhan

Diterbitkan

2024-02-01