PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN LABA BERSIH PT.PERTAMINA(PERSERO) TAHUN 2022-2023

Penulis

  • Refi Yaldi Nasution Universitas Prof Hazairin SH
  • Rahul Banursyah Universitas Prof Hazairin SH
  • Helmi Herawati Universitas Prof Hazairin SH

Kata Kunci:

Kinerja Keuangan, PT Pertamina (Persero), Rasio Keuangan, Laba Bersih, Pendapatan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan PT Pertamina (Persero) selama periode 2022-2023 dengan menggunakan berbagai rasio keuangan, termasuk rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan data yang diperoleh dari laporan keuangan konsolidasi PT Pertamina (Persero). Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahun 2022, Pertamina mencatatkan total pendapatan sebesar USD 84,89 miliar dan laba bersih sebesar USD 3,81 miliar, yang mencerminkan pertumbuhan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pada tahun 2023, pendapatan mengalami penurunan menjadi USD 75,79 miliar meskipun laba bersih meningkat menjadi USD 4,77 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mengelola biaya dan meningkatkan efisiensi operasional meskipun menghadapi tantangan di pasar energi global. Rasio-rasio keuangan menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan berada pada tingkat yang baik, tetapi rasio utang terhadap ekuitas menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada utang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Pertamina (Persero) secara keseluruhan baik selama periode yang dianalisis, namun perlu perhatian lebih terhadap manajemen utang dan strategi diversifikasi untuk mengurangi risiko keuangan di masa depan.

This study aims to analyze the financial performance of PT Pertamina (Persero) by comparing its revenue and net profit for the years 2022 and 2023. As Indonesia's largest state-owned energy company, Pertamina operates in both oil and gas sectors as well as new and renewable energy. The financial performance of Pertamina has seen significant improvements in recent years, driven by increased production, effective cost optimization, and strategic business transformations. In 2022, Pertamina recorded a total revenue of USD 84.89 billion (IDR 1,262 trillion), reflecting a 48% increase from USD 57.5 billion in 2021. The company's net profit also surged by 86% to USD 3.81 billion (IDR 56.6 trillion), with an EBITDA of USD 13.59 billion, marking a growth of 47% from the previous year. The main factors contributing to this financial success include enhanced oil and gas production, optimized operational costs, and successful business restructuring initiatives.In 2023, Pertamina continued to demonstrate positive financial trends despite a decrease in total revenue to USD 75.79 billion. However, net profit increased to USD 4.77 billion, indicating a growth of approximately 17%. This resilience can be attributed to effective cost management strategies, government support through price compensation payments, and ongoing operational improvements across its subsidiaries.The findings from this analysis provide a comprehensive understanding of Pertamina's financial transformation and its ability to adapt to the dynamic energy industry landscape. The study concludes that PT Pertamina (Persero) has successfully managed its business operations while achieving remarkable financial performance during the analyzed period.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-30