IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PETANI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PERTANIAN MODERN DI DESA SAMPALI
Kata Kunci:
Pendidikan Seumur Hidup, Kompetensi Petani, Pertanian Modern, Tantangan Pertanian, Desa Sampali, Lifelong LearningAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi pendidikan seumur hidup dalam mengembangkan kompetensi petani di Desa Sampali, Sumatera Utara, dalam menghadapi tantangan pertanian modern. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran petani tentang pentingnya pendidikan seumur hidup masih perlu ditingkatkan. Kebutuhan belajar petani meliputi peningkatan keterampilan teknis, kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru, serta peningkatan kemampuan manajerial dan pemasaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan seumur hidup memiliki potensi besar dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani jika dirancang sesuai dengan kebutuhan spesifik dan konteks lokal. Strategi yang direkomendasikan mencakup pelatihan berbasis komunitas, pemanfaatan teknologi informasi, dan dukungan kebijakan yang berkelanjutan.
This study aims to examine the implementation of lifelong education in developing the competencies of farmers in Sampali Village, North Sumatra, in the face of modern agricultural challenges. The research method used is a qualitative approach with data collection techniques through interviews and documentation studies. The findings of the study indicate that farmers' awareness of the importance of lifelong education still needs to be improved. Farmers' learning needs include enhancing technical skills, adapting to new technologies, as well as improving managerial and marketing abilities. The study concludes that lifelong education has great potential to improve farmers' productivity and welfare if it is designed in accordance with specific needs and local contexts. Recommended strategies include community-based training, the use of information technology, and sustainable policy support.