PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN BIOPORI UNTUK LINGKUNGAN KEBERLANJUTAN DI KELURAHAN WADASLINTANG
Kata Kunci:
Pemberdayaan Masyarakat, Biopori, Lingkungan Berkelanjutan, Drainase, Pengelolaan Sampah Organik, Partisipasi MasyarakatAbstrak
Kelurahan Wadaslintang menghadapi permasalahan lingkungan berupa genangan air saat musim hujan dan belum tersedianya sistem pengolahan sampah organik yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan biopori dan mengukur dampaknya terhadap penciptaan lingkungan berkelanjutan. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan warga RW 03 sebagai target utama program. Tahapan penelitian meliputi identifikasi masalah, konsultasi dan perencanaan, sosialisasi program, dan implementasi pembuatan lubang biopori percontohan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program biopori berhasil mengurangi genangan air hingga 70% dengan lama genangan berkurang dari 6-8 jam menjadi 1-2 jam. Program ini juga mampu mengelola sampah organik rumah tangga yang sebelumnya tidak tertangani, dengan rata-rata 1-2 kg per rumah tangga per hari. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dapat dilihat dari banyaknya warga yang ikut dalam proses pembuatan biopori. Manfaat ekonomi diperoleh melalui pengurangan risiko kerusakan properti akibat genangan dan pemanfaatan kompos hasil dekomposisi biopori. Program ini juga memperkuat kohesi sosial masyarakat melalui kegiatan gotong royong. Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan anggaran untuk pengadaan alat dan masih adanya sebagian kecil masyarakat yang kurang antusias. Model pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi biopori terbukti efektif dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk permasalahan lingkungan di tingkat kelurahan.