PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DESA MAJASARI, KECAMATAN BUKATEJA, KABUPATEN PURBALINGGA

Penulis

  • Anjas Sarifudin Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta

Kata Kunci:

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), Program Pengembangan Dan Peningkatan, Kesadaran Masyarakat

Abstrak

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan aspek penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Desa Majasari, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, masih menghadapi tantangan dalam penerapan PHBS, terlihat dari kebiasaan membuang sampah sembarangan, keterbatasan fasilitas sanitasi, dan rendahnya kesadaran masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program pengembangan dan peningkatan kesadaran masyarakat

terhadap PHBS melalui pendekatan edukasi dan praktik langsung. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain Participatory Action Research (PAR), yang menekankan kolaborasi aktif antara peneliti dan masyarakat. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data diterapkan melalui triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Informan penelitian meliputi warga Desa Majasari, tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan aparat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi sosialisasi PHBS yang dilakukan oleh Kepala Dusun, Bidan Desa, dan Kader Kesehatan, dengan kegiatan di posyandu, pertemuan RT, sekolah, dan PKK, mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap PHBS. Implementasi program melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi berjalan efektif, dengan program unggulan seperti FKD, SMD, MMD, pelatihan kader kesehatan, penyuluhan TB, PSN dan PJB, jambanisasi, serta pengelolaan sampah lingkungan. Meskipun terjadi peningkatan kesadaran, kendala seperti kesadaran masyarakat yang belum merata dan keterbatasan anggaran masih ditemui, sehingga diperlukan pendekatan persuasif, edukatif, dan dukungan lintas sektoral serta dana desa yang lebih optimal.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-30