EVALUASI PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DAN OBAT RUSAK YANG BERADA DI PUSKESMAS KOTA UTARA
Kata Kunci:
Puskesmas, Pengelolaan, Obat Kadaluarsa, Obat RusakAbstrak
Puskesmas merupakan institusi fungsional yang menyelenggarakan layanan Kesehatan secara menyeluruh dan dapat dijangkau oleh masyarakat dengan melibatkan partisipasi aktif Masyarakat. Proses pengelolaan obat di puskesmas merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan, karena apabila pengelolaan obat tidak sesuai dengan prosedur akan menimbulkan masalah tumpang tindih anggaran serta pemakaian obat yang tidak tepat. Obat kadaluwarsa merupakan obat yang sudah melewati tanggal batas penggunaan yang tercantum pada kemasannya, sehingga obat tersebut dianggap tidak layak lagi untuk digunakan. Obat rusak adalah obat yang tidak layak digunakan karena mengalami kerusakan fisik atau perubahan pada bau maupun warna, sehingga tidak lagi memenuhi standar mutu telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan obat kadaluarsa dan obat rusak yang ada di Puskesmas Kota Utara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif, data yang digunakan bersifat retrospektif dengan cara melihat daftar obat kadaluarsa dan obat rusak pada bulan Januari-Desember 2024. Kemudian lembar wawancara kepada pihak terkait mengenai pengelolaan obat kadaluarsa dan obat rusak Hasil penelitian untuk persentase obat kadaluarsa yaitu 1.2%. Hal ini disebabkan karena pola peresepan dan tanggal waktu kadaluarsa terlalu pendek kemudian persentase obat rusak yaitu 0% karena tidak terdapat obat rusak. Kesimpulan persentase obat kadaluarsa belum sesuai ketentuan indikator penelitian sedangkan obat rusak sudah sesuai dengan indikator penelitian sehingga untuk hal ini perlu diperhatikan lagi mengenai cara pengelolaan yang berada di puskesmas tersebut.
A community health center (Puskesmas) is a functional institution that provides comprehensive and accessible health services with active community participation. The drug management process in a community health center is one of the essential aspects that must be carefully monitored since improper management can lead to budget inefficiencies and inappropriate drug use. Expired drugs are those that have passed the expiration date stated on the packaging and are therefore considered unfit for use. Damaged drugs are those that are unfit for use due to physical deterioration or changes in odor or color, making them non-compliant with established quality standards. This study aims to evaluate the management of expired and damaged drugs at the Kota Utara community health center. This was a descriptive observational study using retrospective data obtained from the list of expired and damaged drugs from January to December 2024, along with interviews conducted with relevant staff involved in drug management. The results showed that the percentage of expired drugs was 1,2%, attributed to prescription patterns and drugs having short expiration dates. The percentage of damaged drugs was 0%, as no damaged drugs were found. In conclusion, the percentage of expired drugs did not meet the study indicator standards, while the percentage of damaged drugs met the standards. Therefore, greater attention should be paid to improving the drug management procedures at the community health center.




