KAJIAN POLA PENGGUNAAN OBAT PARU PADA PASIEN RAWAT JALAN : ANALISIS DATA RANDOM SAMPLING DI RUMAH SAKIT IBNU SINA YW-UMI MAKASSAR
Kata Kunci:
Pola Penggunaan Obat, Penyakit Paru, Pasien Rawat Jalan, Mukolitik, AntibiotikAbstrak
Penyakit paru merupakan salah satu masalah kesehatan utama dengan angka kejadian tinggi di Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap morbiditas serta mortalitas global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat paru pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar berdasarkan usia, jenis kelamin, dan diagnosis penyakit. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan retrospektif. Data diperoleh dari 90 resep manual pasien rawat jalan yang dipilih secara random sampling pada periode Februari hingga April 2025. Hasil analisis menunjukkan bahwa pasien laki-laki (47 orang) sedikit lebih banyak dibandingkan pasien perempuan (43 orang), dengan rata-rata usia 53 tahun. Diagnosis penyakit yang paling banyak ditemukan adalah dyspnea (15 kasus), diikuti community-acquired pneumonia (7 kasus), dan tuberkulosis paru (7 kasus). Jenis obat yang paling sering diresepkan meliputi acetylcysteine 200 mg sebagai mukolitik dengan rata-rata penggunaan 15,9%, diikuti codeine phosphate (3,9%), salbutamol (2,7%), serta antibiotik azitromisin dan cefixime sebagai terapi infeksi saluran pernapasan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pola penggunaan obat paru pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar masih didominasi oleh obat mukolitik dan antibiotik, yang menunjukkan penanganan difokuskan pada pengurangan gejala batuk dan penatalaksanaan infeksi saluran pernapasan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi rasionalitas penggunaan obat paru dalam praktik klinis di fasilitas kesehatan.
Pulmonary diseases are among the major health problems with a high incidence rate in Indonesia and contribute significantly to global morbidity and mortality. This study aims to determine the pattern of pulmonary drug utilization among outpatients at Ibnu Sina YW-UMI Hospital, Makassar, based on age, sex, and disease diagnosis. The method employed was a descriptive observational study with a retrospective approach. Data were obtained from 90 manual outpatient prescriptions selected using random sampling during the period of February to April 2025. The analysis showed that male patients (47 individuals) slightly outnumbered female patients (43 individuals), with an average age of 53 years. The most common diagnosis was dyspnea (15 cases). followed by community-acquired pneumonia (7 cases) and pulmonary tuberculosis (7 cases). The most frequently prescribed drugs included acetylcysteine 200 mg as a mucolytic with an average use of 15,9%, followed by codeine phosphate (3.9%), salbutamol (2,7%), and antibiotics such as azithromycin and cefixime for respiratory tract infections. In accordance with the findings, it is concluded that the pattern of pulmonary drug use among outpatients at Ibnu Sina YW-UMI Hospital, Makassar, is still dominated by mucolytics and antibiotics, indicating that treatment is primarily focused on relieving cough symptoms and managing respiratory tract infections. The findings are expected to serve as a basis for evaluating the rationality of pulmonary drug use in clinical practice at healthcare facilities.




