FUNGSI TRADISI ALEK NAGARI PACU JAWI DI KENAGARIAN LABUAHKECAMATAN LIMO KAUM, KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap proses dan fungsi dari alek nagari pacu jawi. Alek nagari pacu jawi merupakan acara puncak dari tradisi pacu jawi yang dilakukan pada minggu keempat saat pelaksaan pacu jawi, dimana alek sendiri memiliki makna pesta, belakangan, acara ini menjadi atraksi wisata yang didukung pemerinta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis fungsi dan proses dari tradisi nagari pacu Jawi di Kenagarian Labuah Kecamatan Limo Kaum. Guna mendekati masalah ini dipergunakan acuan teori dari fungsionalisme yang di kemukakan oleh Bronislaw Malinowski. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik obervasi dan wawancara. Berdasarkan penelitian tradisi pacu Jawi di Kenagarian Labuah Kecamatan Limo kaum masih terlaksana sampai saat ini di mana masyarakat antusias merayakan Alek nagari pacu jawi tersebut.

This research is motivated by the author's interest in the process and functions of the Alek Nagari Pacu Jawi. Alek Nagari Pacu Jawi is the culmination event of the Pacu Jawi tradition, held in the fourth week of the Pacu Jawi implementation, where "alek" itself means "celebration". Recently, this event has become a tourist attraction supported by the government. The purpose of this research is to analyze the functions and processes of the Nagari Pacu Jawi tradition in Kenagarian Labuah, Limo Kaum District. To approach this issue, the theoretical framework of functionalism proposed by Bronislaw Malinowski is utilized. The method used in this research is qualitative, employing observation and interview techniques. Based on the research, the Pacu Jawi tradition in Kenagarian Labuah, Limo Kaum District, is still carried out today, with the community enthusiastically celebrating the Alek Nagari Pacu Jawi.