BUDAYA KALAP MAKANAN SEBAGAI EKSPRESI KONSUMERISME: STUDI EKO-PASTORAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MAHASISWA

Penulis

  • Melisa Kobis Institut Agama Kristen Negeri Manado
  • Yesica Shelomita Ramenaung Institut Agama Kristen Negeri Manado
  • Rafe Yahya Polii Institut Agama Kristen Negeri Manado
  • Fellyzia Anastasya Londo Institut Agama Kristen Negeri Manado

Kata Kunci:

Kalap, Makanan, Konsumerisme, Eko-Pastoral

Abstrak

Fenomena kalap makanan di kalangan mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, yaitu tekanan sosial, akses mudah terhadap teknologi, budaya konsumerisme, serta kebutuhan emosional yang didorong oleh rasa takut ketinggalan (fear of missing out). Mahasiswa sering kali terjebak dalam pola konsumsi yang tidak terkendali, dengan mengutamakan kepuasan emosional dan status sosial dibandingkan kebutuhan nyata. Perilaku ini berdampak negatif pada kesehatan pribadi, seperti risiko obesitas dan gangguan metabolisme, serta memperburuk kerusakan lingkungan melalui pemborosan makanan. Penelitian ini juga menemukan bahwa aspek spiritualitas sering kali terabaikan dalam pola konsumsi mahasiswa, di mana penghargaan terhadap alam sebagai ciptaan Tuhan tidak menjadi prioritas. Sebagai solusi, pendekatan eko-pastoral diusulkan untuk mengatasi masalah ini melalui integrasi nilai-nilai teologis, spiritual, dan ekologis. Pendekatan ini bertujuan membimbing mahasiswa menuju gaya hidup sederhana, sehat, dan bertanggung jawab secara ekologis, sekaligus meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab moral terhadap lingkungan sebagai wujud iman yang hidup.

The phenomenon of food frenzy among university students is influenced by several key factors, including social pressure, easy access to technology, consumerist culture, and emotional needs driven by the fear of missing out (FOMO). Students often fall into uncontrolled consumption patterns, prioritizing emotional gratification and social status over actual needs. This behavior negatively impacts personal health, such as increasing the risks of obesity and metabolic disorders, while exacerbating environmental damage through food waste. The study also found that spirituality is often overlooked in students' consumption patterns, where appreciation for nature as God's creation does not become a priority. As a solution, the eco-pastoral approach is proposed to address this issue by integrating theological, spiritual, and ecological values. This approach aims to guide students toward a simpler, healthier, and more ecologically responsible lifestyle, while fostering awareness of moral responsibility toward the environment as an expression of living faith.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-30