ISTANA SIAK DALAM FOTOGRAFI ARSITEKTUR

Abstrak

Ketertarikan pengkarya mengangkat Istana Siak Dalam Fotografi Asitektur sebagai karya tugas akhir, yang mana Istana Siak yang termasuk dalam cagar budaya ini dengan paduan Melayu, Arab, dan Eropa yang memberikan arsitektur yang megah dan anggun.Bangunan ini terlihat sangat unik namun elegan.Arsitektur futursitik merupakan gaya arsitektur yang mengarah ke masa depan tanpa terpengaruh masa sebelumnya dimana arsitektur ini mengutamakan pada tampilan Fasade (depan) bangunan. Penilitian ini ditujukan untuk menjelaskan 3 unsur penting dalam fotografi arsitektur Eksterior, Interior ,dan detail di Istana Siak dengan gaya arsitektur bangunan yang mencerminkan perpaduan budaya Arab,Melayu, dan Eropa. “Istana Siak Dalam Fotografi Arsitektur” yang mana di sini pengakarya mau menunjukan bagai mana dari gaya arsitektur yang begitu megah antara paduan Melayu, Arab, dan Eropa. Selain sebagai pusat pemerintahan, Istana Siak juga menjadi simbol akulturasi budaya yang mencerminkan hubungan antara tradisi lokal dan pengaruh global pada abad ke-19. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai estetika, struktur arsitektur, dan simbolisme yang terkandung dalam desain Istana Siak memperlihatkan karakteristik kolonial Eropa melalui penggunaan material seperti marmer yang diimpor dari Belanda dan kaca patri dengan motif geometris. Unsur-unsur lokal terlihat melalui ukiran berbentuk flora dan kaligrafi Arab pada pintu, jendela, dan langit-langit, yang memperkuat akar budaya Islam Melayu dalam desainnya. Selain itu, tata ruang istana dirancang dengan fungsi sosial dan politik yang jelas, termasuk ruang Balairung untuk pertemuan resmi dan ruangan khusus keluarga Sultan yang memberikan kesan megah Keseluruhan foto yang ada pada karya ini terbagi atas tiga unsur penting dalam fotografi arsitektur yaitu eksterior, interior, dan detail.

The creator's interest in highlighting the Siak Palace in architectural photography as their final project stems from the palace’s status as a cultural heritage site. Its blend of Malay, Arab, and European elements creates a magnificent and graceful architectural style. The building appears unique yet elegant. Futuristic architecture, as a style, focuses on future-oriented designs that are not influenced by previous eras, emphasizing the façade (front) of the building. based on this concept, the creator aims to showcase three key elements of architectural photography: exterior, interior, and details, with particular focus on the exterior, which highlights the distinctive characteristics of the Siak Sri Indrapura Palace as the subject. The work, titled “The Siak Palace in Architectural Photography”, seeks to display the grandeur of the architectural style, which blends Malay, Arab, and European influences. Beyond serving as a center of governance, the Siak Palace also symbolizes cultural acculturation, reflecting the relationship between local traditions and global influences during the 19th century. This study aims to identify the aesthetic values, architectural structure, and symbolism embedded in the palace’s design. the Siak Palace displays European colonial characteristics through the use of materials such as marble imported from the Netherlands and stained glass with geometric motifs. Local elements are evident in floral carvings and Arabic calligraphy adorning the doors, windows, and ceilings, reinforcing the Islamic-Malay cultural roots in its design. Additionally, the palace’s layout is thoughtfully designed to accommodate clear social and political functions, including the Balairung Hall for official meetings and private rooms for the Sultan’s family, exuding an impression of grandeur. The photographs in this work are divided into three essential elements of architectural photography: exterior, interior, and details. Each element aims to encapsulate the uniqueness and magnificence of the Siak Palace while emphasizing its role as a symbol of cultural integration and historical significance.