KAJIAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KAMPUS IAIN LHOKSEUMAWE
Kata Kunci:
Ruang Hijau, Ruang Terbuka, Rth KampusAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting ruang terbuka hijau (RTH) di Kampus IAIN Lhokseumawe serta menilai sejauh mana ketersediaannya mampu mendukung aktivitas akademik. Latar belakang penelitian didasari oleh temuan bahwa sebagian besar area RTH belum dilengkapi fasilitas pendukung seperti bangku, meja taman, dan naungan, sementara beberapa jalur utama tampak gersang dan minim vegetasi peneduh. Kondisi tapak yang berkontur serta jarak antarbangunan yang cukup jauh turut menurunkan kenyamanan dan efisiensi mobilitas pengguna. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, kuesioner, dan studi pustaka, berlokasi di Kampus IAIN Lhokseumawe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas RTH di kampus mencapai ±90% dari total lahan, melebihi standar minimal 30% yang diatur dalam UU No. 26/2007. Namun, keberadaan RTH masih didominasi vegetasi alami dan minim fasilitas pendukung, sehingga fungsi RTH lebih banyak berperan secara ekologis dan belum optimal sebagai ruang interaksi sosial, budaya, dan edukatif. Penataan ulang serta penambahan fasilitas belajar luar ruang sesuai pedoman Permen PU No. 1/2007 direkomendasikan untuk mengoptimalkan RTH sebagai pendukung kegiatan akademik, interaksi sosial, dan peningkatan kualitas lingkungan kampus.
This study aims to determine the existing condition of green open spaces (RTH) at the IAIN Lhokseumawe Campus and assess the extent to which their availability can support academic activities. The background of this study is based on findings that most RTH areas are not equipped with supporting facilities such as benches, garden tables, and shade, while some main paths appear barren and lack shade-providing vegetation. The uneven terrain and significant distances between buildings further reduce user comfort and mobility efficiency. This study employs a mixed-methods approach, utilizing data collection techniques including observation, interviews, documentation, questionnaires, and literature review, conducted at the IAIN Lhokseumawe Campus. The research results indicate that the area of green open space on campus reaches approximately 90% of the total land area, exceeding the minimum standard of 30% stipulated in Law No. 26/2007. However, the green open space is still dominated by natural vegetation and lacks supporting facilities, so its function is primarily ecological and has not yet been optimized as a space for social, cultural, and educational interaction. A redesign and addition of outdoor learning facilities in accordance with the guidelines of Ministry of Public Works Regulation No. 1/2007 are recommended to optimize green open spaces as supports for academic activities, social interaction, and improvement of campus environmental quality.