INTEGRASI NILAI GOTONG ROYONG DAN TRADISI REWANG RIAU DALAM PENDIDIKAN IPS

Penulis

  • Nurjamilah UIN Suska Riau
  • Yola Asmayana UIN Suska Riau
  • Hanida Huswatun Hasanah UIN Suska Riau
  • Ellya Roza UIN Suska Riau

Kata Kunci:

IPS, Kearifan Lokal, Gotong Royong, Tradisi Rewang, Pendidikan Karakter

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji integrasi nilai kearifan lokal, khususnya tradisi rewang atau kojo samo masyarakat Melayu Riau, dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai sarana penguatan karakter peserta didik. Dengan menggunakan metode studi pustaka, penelitian ini menelaah berbagai literatur terkait nilai gotong royong, tradisi rewang, serta konsep pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Hasil kajian menunjukkan bahwa IPS memiliki peran strategis sebagai wahana internalisasi nilai sosial yang mencakup kebersamaan, kerja sama, tanggung jawab, dan solidaritas. Tradisi rewang berfungsi tidak hanya sebagai sarana gotong royong, tetapi juga sebagai media pewarisan nilai budaya dan pembentukan karakter sosial. Integrasi nilai ini selaras dengan Kompetensi Inti (KI) dalam Kurikulum 2013: memperkuat aspek spiritual (KI-1), membentuk sikap sosial (KI-2), memperluas pengetahuan sosial (KI-3), serta melatih keterampilan kolaboratif (KI-4). Model pembelajaran berbasis masalah (PBL), proyek (PjBL), dan kooperatif direkomendasikan sebagai strategi untuk menginternalisasi nilai gotong royong secara kontekstual. Meskipun masih terdapat hambatan pada keterbatasan guru dan sumber belajar, integrasi nilai gotong royong dan tradisi rewang dalam pembelajaran IPS terbukti relevan untuk membentuk generasi yang berkarakter, beridentitas budaya, dan memiliki kepekaan sosial tinggi di era globalisasi.

This study aims to examine the integration of local wisdom values, specifically the rewang or kojo samo tradition of the Riau Malay community, into Social Studies (IPS) learning as a means of strengthening students' character. Using a library study method, this study examined various literature related to the value of mutual cooperation (gotong royong), the rewang tradition, and the concept of local wisdom-based character education. The results of the study indicate that IPS plays a strategic role as a vehicle for internalizing social values, including togetherness, cooperation, responsibility, and solidarity. The rewang tradition functions not only as a means of mutual cooperation but also as a medium for transmitting cultural values ​​and building social character. This value integration aligns with the Core Competencies (KI) in the 2013 Curriculum: strengthening spiritual aspects (KI-1), shaping social attitudes (KI-2), expanding social knowledge (KI-3), and practicing collaborative skills (KI-4). Problem-based learning (PBL), project-based learning (PjBL), and cooperative learning models are recommended as strategies for internalizing the value of gotong royong contextually. Despite persistent challenges related to limited teachers and learning resources, the integration of the values ​​of mutual cooperation and the rewang tradition into social studies learning has proven relevant for developing a generation with character, cultural identity, and high social sensitivity in the era of globalization.

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-30